Orang Terkaya RI Ini Atlet Asian Games
OLAHRAGA

Orang Terkaya RI Ini Atlet Asian Games

Orang terkaya nomor satu di Indonesia versi majalah Forbes, Bambang Hartono yang juga sebagai Founder Djarum berlaga di Asian Games 2018 untuk cabang olahraga Brigde.

Pada usia ke 78 tahun, Bambang menjadi atlet paling tua yang memperkuat tim nasional Indonesia. Bambang ternyata pemain Bridge yang dikenal di dunia. Berbagai kejuaraan dunia pernah dia ikuti dan menjadi juara. Pada 2008 dan 2009, Bambang memperoleh masing-masing perunggu untuk Kejuaraan Dunia Senior.

Di Asia, pada 2009 dan 2011 di ajang Zona Asia Senior, Bambang memperoleh emas. Dan di ajang yang sama tahun 2017, orang terkaya di Indonesia ini menyabet medali perak.

Untuk mempersiapkan Asian Games ini, di tengah kesibukannya sebagai pebisnis, Bambang selalu menyempatkan waktu 2-3 jam untuk berlatih Bridge setiap akhir pekan. “Kalau saya sedang latihan, tidak boleh ada yang ganggu,” ujarnya di kantornya, seperti dilansir Lipuitan6.com.

Dia berharap cabang olahraga Bridge ini semakin populer di Indonesia dan dunia. Untuk itu di usianya yang tak kunjung muda lagi, dia siap mengawal hal itu.

Di ajang Asian Games, Bambang akan bermain di kategori Super Mix. Targetnyapun cukup tinggi, emas. Dalam Asian Games 2018 setidaknya ada 6 kategori yang akan dipertandingkan.

Bambang mengaku, sudah menjadi kewajibannya mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga terbesar di Asia ini. Karena, dia menjadi salah satu tokoh yang mempopulerkan cabang olahraga Bridge di Indonesia.

“Sumbangsih Djarum ke negara itu ada dua, Bukutangkis dan Bridge. Jadi ini sudah menjadi keharusan saya membela negara saya,” katanya.

Keluarga Hartono yang merupakan dua saudara Budi dan Michael Bambang Hartono merupakan keluarga terkaya dan jadi nomor satu di Indonesia. Total kekayaan dua bersaudara tersebut mencapai USD 32,3 miliar berdasarkan versi Forbes. Kekayaan Bambang Hartono sekitar USD 16,7 miliar.

Di Asian Games, Bambang juga menjadi salah satu tokoh yang memperjuangkan Bridge menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Dan dikatakannya, upaya itu ternyata tidaklah mudah.

Dalam pengusulannya ke Komite Olimpiade Asia (OCA), awalnya Bridge dipandang bukan sebagai olahraga, namun dipandang sebagai judi. Dengan berbagai data dan kejuaraan yang sudah diadakan di dunia, Bambang mencoba terus meyakinkan OCA. Dan pada akhirnya cabang olahraga ini bisa dipertandingkan di Asian Games.

“Usaha saya sudah sejak 2-3 tahun lalu agar bridge bisa dipertandingkan di Asian Games, dan akhirnya berhasil. Saya punya mimpi berikutnya Bridge dipertandingan di Olimpiade. Ini sedang diperjuangkan meski berat,” terangnya.

Di Asian Games, Bambang juga menjadi salah satu tokoh yang memperjuangkan Bridge menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ia menuturkan, upaya itu ternyata tidaklah mudah.

Dalam pengusulannya ke Komite Olimpiade Asia (OCA), awalnya Bridge dipandang bukan sebagai olahraga, namun dipandang sebagai judi. Dengan berbagai data dan kejuaraan yang sudah diadakan di dunia, Bambang mencoba terus meyakinkan OCA. Dan pada akhirnya cabang olahraga ini bisa dipertandingkan di Asian Games.

“Usaha saya sudah sejak 2-3 tahun lalu agar bridge bisa dipertandingkan di Asian Games, dan akhirnya berhasil. Saya punya mimpi berikutnya Bridge dipertandingan di Olimpiade. Ini sedang diperjuangkan meski berat,” terangnya. (ist)