Pemkot Surabaya terus mengembangkan Program Padat Karya di seluruh wilayah Kota Pahlawan. Berbagai bentuk padat karya pun telah dikembangkan untuk mengurangi pengangguran sekaligus menaikkan pendapatan warga Surabaya.
Yang terbaru, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meluncurkan Rumah Padat Karya (RPK) Bengkel Pitstop Manyar, Kamis (30/05). RPK tersebut berada di Jalan Raya Menur No 107, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya.
RPK ini merupakan hasil kolaborasi Pemkot Surabaya dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT Pertamina Lubricants. Karenanya acara peresmian juga dihadiri para stakeholder dan puluhan perwakilan driver online di Kota Pahlawan.
Adapun Pitstop Manyar tersebut, menyediakan layanan utama berupa servis ganti oli motor hingga cuci kendaraan. Selain itu, di lokasi ini juga tersedia cafe yang menjual berbagai makanan dan minuman dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah setempat.
“Saya berharap dengan semakin ramai di sini, maka UMKM-nya juga bisa bergerak dan ramai semua. Jadi saling menguatkan dan gotong-royong,” kata Eri Cahyadi dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Eri juga meminta setiap driver online yang merupakan warga Surabaya, diberikan subsidi servis ganti oli motor di Pitstop Manyar. Subsidi itu diberikan bagi warga yang memang aktif menjadikan driver online sebagai mata pencaharian sehari-hari.
“Jadi setiap orang Surabaya yang memang driver online aktif, nanti kalau waktunya servis ganti oli, saya ngomong (bilang) sama Pertamina Lubricants, tolong untuk diberikan subsidi,” ujar Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.
Karenanya, ia menekankan bahwa layanan servis ganti oli di Pitstop Manyar, dikhususkan bagi driver atau ojek online Surabaya. Sementara warga yang bukan driver online, diharapkan bisa servis atau ganti oli di bengkel sekitar.
“Karena di bengkel-bengkel sebelah ini juga orang Surabaya yang saling menguatkan. Sehingga yang bukan ojek bisa ke tempat sebelahnya, tapi kalau di sini memang kita subsidi,” ungkap dia.
Selain subsidi servis dan ganti oli, Eri juga menginginkan setiap driver online aktif dilengkapi BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu, ia meminta jajarannya menghitung kekuatan anggaran. “Khusus driver online yang orang Surabaya, tolong Bu Asisten dan Pak Asisten, berikan BPJS Ketenagakerjaan,” pintanya.
Tak hanya BPJS Kesehatan dan subsidi servis, Eri juga meminta jajaran pemkot menganggarkan jaket untuk driver online. Baginya, jaket ini sekaligus sebagai identitas mereka adalah warga Surabaya.
“Jangan sampai di Surabaya ada saudara-saudara saya yang bekerja ojek online tapi jaketnya mangkak kabeh (kusam semua). Jadi paling tidak dianggarkan setahun, diberikan jaket dua, sehingga uang (hasil ojek online) bisa buat beli lainnya,” ujarnya.
Eri mengakui bahwa pemkot tidak bisa membahagiakan seluruh warga dengan memberikan pekerjaan. Namun ia memastikan selalu hadir memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan pendapatan warga. Bentuk dukungan itu seperti memberikan BPJS Ketenagakerjaan hingga subsidi servis ganti oli bagi ojek online aktif.
“Karena kalau semua diberikan pekerjaan padat karya atau bekerja (outsourcing) di pemkot, juga tidak mungkin. Jadi biarkan semua bekerja dengan kemampuan dan kenyamanannya masing-masing, tapi saya bisa mensupport apa gitu. Itu yang kami lakukan,” bebernya.
Di akhir sambutannya, Eri menginstruksikan untuk mengembangkan Pitstop di seluruh wilayah Surabaya. Untuk itu, ia meminta jajarannya mencari aset idle pemkot yang lokasinya strategis digunakan seperti RPK Pitstop Manyar.
“Sehingga kalau yang dari wilayah lain servis tidak jauh-jauh. Dan saya berharap bulan Agustus maksimal sudah berdiri semuanya. Semoga di setiap wilayah Surabaya bisa terwujud,” pungkasnya. (ita)