Obor Asian Para Games Keliling Nusantara
OLAHRAGA

Obor Asian Para Games Keliling Nusantara

Hitung mundur menuju Indonesia 2018 Asian Para Games akan dimulai dengan upacara penyalaan obor atau torch relay, yang berlangsung di Mrapen, Jawa Tengah, pada Rabu (5/9).

Setelah dinyalakan, obor Indonesia 2018 Asian Para Games akan dibawa berkeliling ke beberapa kota besar di Nusantara, yang mewakili pulau-pulau di Indonesia, yaitu Solo, Ternate, Makassar, Denpasar, Pontianak, Medan, Pangkalpinang, dan Jakarta.

Sumber api abadi di Mrapen menjadi sumber api bagi pesta olahraga multi event di Indonesia, dimulai dari GANEFO di tahun 1963, Pekan Olahraga Nasional 1966, hingga Asian Games 2018. Sumber api abadi ini juga digunakan untuk obor upacara peringatan Hari Raya Waisak bagi umat Buddha setiap tahunnya.

Api abadi Mrapen akan dibawa menggunakan lentera dari Mrapen menuju kantor National Paralympic Committee (NPC) Indonesia di Jalan Ir Sutami, Solo, dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Setelah itu, lentera akan diarak dengan menggunakan kereta kencana hingga Jl Ir Djuanda. Turun dari kereta kencana, lentera kemudian akan diberikan kepada para atlet untuk dibawa menuju Balaikota Solo.

Tiga orang atlet akan membawa lentera Indonesia 2018 Asian Para Games menuju balaikota. Mereka adalah peraih medali emas China Open untuk cabang para atletik, Rizal Bagus Saktyono, Jaenal Aripin, dan Nanda Mei Sholihah, peraih medali emas ASEAN Para Games 2015 dan 2017.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, serta beberapa pejabat publik lain juga akan mendampingi mereka.

Ternate akan menjadi tempat penyalaan obor Indonesia 2018 Asian Para Games untuk pertama kalinya. Ternate dipilih untuk mewakili Indonesia bagian timur, di mana juga bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional pada 9 September.

Menurut rencana, obor Indonesia 2018 Asian Para Games akan diserahterimakan pada Presiden Republik Indonesia yang akan hadir dalam puncak peringatan Hari Olahraga Nasional di Stadion Kie Raha, Ternate.

Setelah itu, lanjut ke Makassar, Sulawesi Selatan pada 12 September. Dari Makassar, lanjut ke Bali (16/9), Pontianak, Kalimantan Barat (19/9). Kemudian ke Medan, Sumatera Utara (23/9) dan Pangkal Pinang, Bangka Belitung (26/9).

Titik puncak pawai obor adalah pada 30 September di Jakarta. Sama seperti Asian Games, api akan dibawa keliling Ibu Kota untuk kemudian digunakan membakar kaldron Asian Para Games di kompleks Gelora Bung Karno pada pembukaan Asian Para Games 6 Oktober mendatang.

Ketua Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games Raja Sapta Oktohari menyebut persiapan sudah matang dan Indonesia sudah siap memulai rangkaian Asian Para Games 2018.

“Besok hari pertama rangkaian Asian Para Games, semoga berjalan lancar. Ketika api diambil dari Mrapen dan dimasukan ke lentera, itu berarti Asian Para Games telah dimulai,” ujar Ketua Umum INAPGOC Raja Sapta Oktohari di Solo, Selasa (4/9).

“Ini momen bersejarah. Ini pertama kali Indonesia jadi tuan rumah Asian Para Games. Mari kita viralkan event ini. Kita buktikan bahwa Indonesia ramah disabilitas. Pesan itu harus bisa sampai kepada masyarakat kita bahkan dunia,” tegasnya.

Di setiap kota yang dikunjungi, obor Indonesia 2018 Asian Para Games akan diterima oleh kepala daerah dan disemayamkan di balaikota. Untuk terus menggelorakan semangat Asian Para Games, Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games, INAPGOC, akan menggelar Festival Paralympian yang akan melibatkan atlet paralimpik Indonesia dan juga komunitas disabilitas di masing-masing kota. (sak)