Lagi-lagi prestasi menakjubkan didapatkan oleh sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini giliran Tim Nawasena ITS yang berhasil meraih juara pertama pada International Student Design Competition yang diselenggarakan oleh Cruise Lines International Association (CLIA) melalui desain alat keselamatan kapal pesiar.
Mereka adalah Yohanes Pangestu Timur, Bima Surya Wicaksana, Kevin Rizqul Habib, dan Imam Anthony Muslim. Keempatnya merupakan mahasiswa dari Departermen Teknik Sistem Perkapalan angkatan 2017. Tergabung dalam sebuah tim, mereka berhasil mendesain alat keselamatan kapal pesiar yang menarik.
Yohanes Pangestu Timur selaku ketua dari tim tersebut mengatakan, alat keselamatan kapal yang ada saat ini masih kurang efektif. Selain itu, dibutuhkan banyak kru kapal dalam mengoperasikannya.
Hal ini tentu saja membuat waktu evakuasi menjadi lebih lama. “Ditambah dengan keadaan panik yang dialami penumpang dan kru kapal dapat membuat keadaan semakin buruk,” katanya.
Berlandaskan pada permasalahan tersebut, tim ini membuat desain alat keselamatan kapal persiar yang berbeda dari alat keselamatan kapal lainnya. Hal ini dikarenakan alat keselamatan kapal buatan mereka dinilai dapat mempercepat waktu evakuasi.
“Desain buatan kami lebih cepat dibanding dengan alat keselamatan kapal yang ada saat ini,” klaim mahasiswa yang kerap disapa Timur ini.
Timur menambahkan, kecepatan waktu evakuasi yang dimiliki oleh alat keselamatan kapal ini disebabkan oleh adanya fitur utama seperti desain lifeboat dan liferaft.
Desain lifeboat yang mereka tawarkan dapat mengangkut 533 penumpang dan desain liferaft mampu menampung sekitar 700 penumpang. “Adanya sliding ramp juga membuat proses evakuasi lebih cepat,” imbuhnya.
Mahasiswa asal Klaten ini menjelaskan bahwa desain alat keselamatan kapal buatan timnya ini memiliki platform vertikal. Bentuknya yang vertikal tersebut dinilai dapat mempercepat proses evakuasi dari deck bagian atas. “Tentu saja desain ini sangat dibutuhkan untuk kapal-kapal pesiar,” ungkapnya.
Selain proses evakuasi yang cepat, menurut Timur, mengurangi rasa panik penumpang juga merupakan hal yang penting dalam kecelakaan kapal.
Guna mengatasi hal tersebut, desain alat keselamatan dari tim ITS ini memiliki manajemen evakuasi dalam mengatur prosedur evakuasi. “Hal ini membuat proses evakuasi lebih teratur sekaligus mengurangi rasa panik saat keadaan darurat,” tuturnya.
Alumnus SMA Negeri 1 Klaten ini berpendapat bahwa ide yang mereka bawa ini mendapat apresiasi cukup besar dari berbagai perwakilan perusahaan industri cruising seperti Royal Carribean, Carnival Corp, dan MSC Cruises.
Hal ini dikarenakan desain tersebut dinilai sangat detail, menyeluruh, dan memiliki desain yang menarik. “Saat presentasi, para perwakilan dari perusahaan tersebut terlihat sangat tertarik dengan desain kami,” akunya.
Timur berharap agar ide yang mereka ajukan dapat menjadi salah satu referensi bagi CLIA dalam pengembangan alat keselamatan kapal. Tidak hanya itu, ia juga berharap Tim Nawasena ITS dapat bekerja sama langsung dengan CLIA dalam merealisasikannya. “Semoga desain kami dapat segera terealisasikan dan diterapkan untuk kapal-kapal persiar,” tandasnya penuh harap. (ita)