Unair, Lembaga Penanganan Covid-19
KOMUNITAS PERISTIWA

Unair, Lembaga Penanganan Covid-19

Universitas Airlangga dianugerahi sebagai Lembaga Penanganan Covid-19 dalam PWI Jatim Award dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2021 dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-75. Plakat award dan piagam diserahkan Ketua PWI Jatim Drs Ainur Rohim MIP kepada Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA di Gedung Negara Grahadi, Jumat (09/04) lalu.

UNAIR, baik di Jawa Timur maupun di Indonesia, merupakan salah satu universitas terbaik yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap upaya pencegahan dan penanganan COVID-19.

Upaya yang dilakukan UNAIR di antaranya, pengembangan Vaksin Merah Putih buatan UNAIR, penanganan pandemi lewat Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sebagai unit pelayanan rujukan pasien terkonfirmasi COVID-19, dan Lembaga Penyakit Tropis (Tropical Disease Research Center) sebagai pusat penelitian berbagai penyakit.

Selain itu, UNAIR aktif dalam upaya preventif Covid-19 melalui “Buku Saku Cegah Covid-19 UNAIR”. Dan, terbaru UNAIR melaksankan vaksinasi di RSUD dr Soetomo dan di ACC UNAIR.

Sehubungan dengan pelaksanaan vaksinasi, Ainur Rohim menuturkan dalam keadaan pandemi, teman-teman pers termasuk dalam kelompok yang rawan terinfeksi. Ainur, sapaannya, mengajukan permohonan ke Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi diberi kesempatan vaksinasi. Hal tersebut wajar karena tingkat mobilitasnya cukup tinggi.

“Mereka (Pers, red) perlu diproteksi secara kesehatan, bukan hanya sekedar melindungi diri sendiri, tetapi juga penting untuk melindungi kepentingan narasumber dan masyarakat,” ungkapnya.

Ainur menekankan yang harus diperhatikan adalah kepentingan media massa. Dia menekankan terdapat faktor pembeda penting antara media massa dengan media sosial, media massa memuat informasi dan berita yang sehat, proses manajemen deteksi internal, ada proses klarifikasi, verifikasi, konfirmasi terhadap informasi,

“Insya Allah, dengan kita mengonsumsi media massa secara konsisten, pengetahuan dan wawasan kita bertambah,” tuturnya.

Kemudian Khofifah menuturkan koneksitas kolaborasi antara dunia kampus dengan media sangat penting untuk dijaga. “Pentaheliks sistem inilah yang harus kita perkokoh dan saling menguatkan antar satu sama lain,” ungkap Khofifah Indar Parawansa.

Media menurut Gubernur Jatim menjadi sebuah partner strategis dalam menyampaikan informasi perihal COVID-19, terutama dalam menjawab persoalan hoax dari yang sederhana hingga sensitif.

“Media sosial bisa mendeseminasikan secara masif, tapi dipertanyakan akan validitasnya. Semua orang bisa dengan mudah membagikan informasi,” ujar disertai harapan proses vaksinasi di Jawa Timur bisa lebih masif sehingga herd community bisa segera diwujudkan. (ita)