Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi pengarahan kepada seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, secara virtual dari ruang kerjanya, Rabu (25/08).
Melalui pengarahan itu, Wali Kota Eri ingin para jajarannya menciptakan suasana kerja yang nyaman, hangat, bahagia, bebas berinovasi dan penuh tanggung jawab. Dengan begitu, diharapkan seluruh staf di pemkot dapat bekerja secara maksimal demi kemaslahatan warga.
“Dari semua itu, hanya satu keinginan saya yaitu ingin seluruh pejabat pemkot membahagiakan umat,” kata Wali Kota Eri saat mengawali arahannya.
Cak Eri-sapaan akrab Wali Kota Eri ini memaparkan, apabila seluruh stafnya bekerja sepenuh hati, nyaman dan bebas berinovasi.
Maka, semakin banyak pula ide-ide dan inovasi yang muncul untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di Kota Pahlawan. Bahkan, dia juga meminta semua jajaran untuk tidak duduk di belakang meja saja, tetapi aktif turun langsung ke masyarakat.
“Saya minta tolong kepada panjenengan semua, kerja yang maksimal bukan karena harta atau tahta. Tapi ikhlas bekerja sebagai amalan jariyah,” lanjut dia.
Untuk menjadi seorang pemimpin, lanjutnya, harus mampu menyelesaikan persoalan dengan cepat dan tepat. Bagi dia, pemimpin sejati adalah pemimpin yang mampu memikirkan, melindungi serta membahagiakan umatnya. Makanya, berkali-kali Wali Kota Eri menekankan, agar seorang pemimpin harus memiliki sifat humanis, pandai berkomunikasi dan penuh inovasi.
“Keluar dari zona nyaman. Rubah cara bekerja yang seperti itu, rubah cara berkomunikasi. Penjengan tidak perlu jadi pemimpin yang ditakuti,” tegasnya.
Apalagi di masa pandemi Covid-19, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya ini memastikan seluruh jajaran harus semakin peka dalam memberi pelayanan serta menggunakan empatinya dalam bekerja.
Terutama kelurahan dan kecamatan yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat. Tak hanya itu, Wali Kota Eri pun meminta mulai saat ini, seluruh pejabat harus mengetahui apabila ditemukan warga membutuhkan khususnya di masing-masing wilayahnya.
”Tolong warganya di monitor bapak ibu, itu yang namanya pejabat. Sekali lagi, kuncinya panjenengan turun ke masyarakat,” jelas dia.
Di samping itu, Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya inipun menambahkan, untuk pembayaran zakat yang rutin dilakukan setiap bulan tersebut, dapat dikumpulkan di badan amal zakat yang telah dikelola oleh pemkot. Hal ini menjadi penting dilakukan, tujuannya untuk menyisihkan sebagian hartanya bagi warga yang membutuhkan.
“Jumlah Rp 100 ribu itu, bukan potongan tapi zakatnya panjenengan. Banyak warga Surabaya yang masih membutuhkan. Kita percayakan sama badan zakatnya pemkot, dahulukan kemaslahatan warga. Fainsyaallah kalau ini terus dilakukan akan menjadi berkah untuk kita semua,” urainya.
Terakhir, dia berharap, setelah arahan tersebut, seluruh PD dapat kembali bekerja dengan semangat dan tujuan baru. Lebih peduli dengan keadaan sekitar, bekerja dengan nyaman dan penuh inovasi. “Saya minta buat suasana kerja yang nyaman yang bahagia. titip warga saya, tolong dijaga amanah ini. Selamat kembali bekerja, matur nuwun,” pungkasnya. (ita)