Mesin PDIP Surabaya Terus Gerak
KOMUNITAS PERISTIWA

Mesin PDIP Surabaya Terus Gerak

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan proses pergerakan pemenangan pasangan Calon Wali Kota-Calon Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armudji terus dilaksanakan. Sebelumnya, pihaknya juga bergerak bertemu para tokoh keagamaan dan para ulama.

“Sebagaimana proses pergerakan pemenangan pasangan calon Pak Eri dan Armudji, bagaimana seluruh kadar partai, khususnya Ibu Risma telah bergerak bertemu dengan para tokoh. Kemarin bertemu dengan Muhammadiyah, sebelumnya juga berdialog dengan tokoh-tokoh NU,” kata Hasto, saat memimpin jajarannya hadir di acara Makan Siang dan Silaturahmi Eri Cahyadi dan Armudji dengan kalangan pebisnis di Surabaya, akhir pekan lalu.

Hasto hadir ditemani Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini, Sekretaris DPD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono. Sementara sejumlah pebisnis yang hadir di antaranya Alim Markus, Edi Wiyoto, Arif Harsono, Totok Lusida, dan Ibu Yustin.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan terus melakukan kerja pemenangan di Pilkada Surabaya demi memastikan pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji menjadi pemenang di ajang pilkada serentak 2020.

Di dalam tiap pertemuan dengan warga masyarakat, Hasto mengatakan Eri-Armudji menyampaikan visi-misinya. “Hari ini juga secara khusus saya datang, untuk mendengarkan pemaparan visi-misi dari saudara Eri dan Armudji. Apalagi dengan mengingat momentumnya itu semakin dekat terhadap pilkada tanggal 9 Desember,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya optimistis dengan kerja-kerja pemenangan. Sebab berdasarkan hasil survei yang terakhir, elektabilitas pasangan Eri-Armudji terus mengungguli lawannya.

Akibat elektabilitas tinggi itu pula, Hasto menyatakan pihaknya menerima informasi soal intimidasi yang diterima oleh para kader partainya di Surabaya, termasuk Risma.

Karena itulah, dia ditugaskan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, untuk terus memperkuat konsolidasi dan juga bertemu dengan para tokoh.

“Ya, sebagaimana ini menjadi komitmen dari seluruh kadar partai untuk bergerak, melanjutkan keberhasilan yang sudah dilakukan oleh Ibu Risma yang ada di kota Surabaya ini,” urainya.

Yang jelas, lewat pertemuan dengan masyarakat, termasuk para pengusaha, sebut Hasto pihaknya ingin kepemimpinan kader Partai benar-benar menjangkau seluruh lapisan.

“Kita menggalang seluruh komponen masyarakat untuk punya satu komitmen di dalam menghasilkan watak politik yang berpihak kepada wong cilik, berpihak pada semangat gotong royong untuk rakyat,” tukasnya.

Sementara itu, Risma banyak menceritakan hubungannya dengan Eri, yang sejak menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Surabaya, sudah menunjukkan kemampuannya yang luar biasa.

Dibeberkannya berbagai prestasi Eri, yang selama ini kerap tertutupi sosok Risma yang lebih dikenal publik.

“Eri ini yang bantu saya. Misalnya sesuai perintah Pak Jokowi, agar kemudahan bisnis di Surabaya makin sempurna. Selama ini, Eri yang banyak menyelesaikan masalah. Komunikasinya sangat bagus dibanding saya,” kata Risma.

“Boleh percaya boleh tidak, selama ini Eri tak kelihatan karena saya masih ada. Kalau saya endak ada, dia yang paling kelihatan,” tambahnya.

“Anda tak usah ragu, saya percaya dia bisa membawa kota Surabaya lebih baik. Saya pastikan ini karena saya tak mau merusak hasil kerja keras saya selama ini menjaga Kota Surabaya,” pungkasnya.

Sri Untari, menambahkan pihaknya selalu optimistis dengan kemenangan pasangan Eri-Armudji. “Anda semua lihat pas debat kemarin. Aduuh, saya sangat bangga dengan Pak Eri dan Pak Armudji. Udah santun, halus, pinter. Paling pas untuk menggantikan Ibu Risma sehingga Surabaya selalu jadi nomor satu, berpartner baik dengan para pengusahanya,” kata Untari.

Sementara perwakilan pengusaha Surabaya, Totok Lusida, mengatakan dirinya mendukung Eri-Armudji karena ingin ada penerus Risma yang sukses membangun kota itu. “Saya mendukung Eri-Armudji. Saya kenal baik sama Machfud Arifin. Dan hubungan saya sangat baik. Namun apa yang dihasilkan Ibu Risma, kalau tak ada yang meneruskan, waduh. Jangan nanti kita menyesal belakangan,” kata Totok. (pdip)