Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengecek kesiapan mesin PCR (Polymerase Chain reaction) di RSUD Sidoarjo. Mesin PCR yang ada di RSUD Sidoarjo mulai Senin (29/06) mulai dioperasikan.
Sidoarjo saat ini sudah ada dua mesin PCR, pertama di GOR bantuan dari BNPB dan kedua Sidoarjo membeli sendiri yang ditempatkan di RSUD. Dengan adanya dua mesin PCR harapannya akan mempercepat proses test swab yang selama ini dirasakan masih lambat.
Dengan adanya mesin PCR hasil test swab akan diketahui dalam waktu sehari. Ini adalah bentuk upaya pemerintah kabupaten Sidoarjo dalam mempercepat identifikasi pasien yang sudah dinyatakan positif reaktif rapid test.
“Ini bukti bahwa pemkab Sidoarjo berupaya maksimal dalam melindungi masyarakat. Permasalahan yang ada selama ini karena menunggu hasil tes swab yang menunggu lama. Kalau hasilnya lama maka Langkah penindakannya juga lama,” kata Nur Ahmad, pekan lalu.
Selain itu, adanya mesin PCR untuk mengetahui dengan cepat hasil terakhir pasien positif Covid-19 yang sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan. Termasuk pasien yang saat ini secara kondisi tubuh sehat namun mereka dinyatakan positif Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri dirumah.
Mesin PCR yang berada di GOR sudah melakukan tes. Total ada 480 orang yang dalam proses pemeriksaan. Mulai dari yang reaktif positif rapid test, pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien positif yang akan dilakukan test swab kedua kali setelah mendapatkan perawatan isolasi.
“Sehari bisa memeriksa 200 sampel swab. Semuanya siap, ruangan juga sudah siap dan SDM kita juga sudah siap. Saat ini sudah ada 480 orang dalam proses dilakukan test swab PCR,” kata Nur Ahmad. (ist)