Menata Warisan Langka Alas Purwo
JALAN-JALAN PERISTIWA

Menata Warisan Langka Alas Purwo

Mendukung wisata Banyuwangi, pemerintah menata kawasan Pantai Plengkung, destinasi wisata kelas dunia dengan ombak setara di Hawai dan Afrika Selatan.

Lokasinya berada di area Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai Plengkung namanya. Destinasi wisata itu dikenal karena ombaknya yang tinggi dan besar, sehingga mengundang minat wisatawan berkunjung. Para peselancar tingkat dunia pun kerap unjuk kekuatan di sana.

Destinasi wisata alam Pantai Plengkung atau yang juga dikenal sebagai G-Land diakui sebagai salah satu spot surfing terbaik di Asia Tenggara, bahkan termasuk dalam tujuh ombak terbaik di seluruh dunia. Setara dengan ombak pantai di Hawaii dan Afrika Selatan.

Menghadap langsung ke Samudra Hindia dan berlokasi di timur Teluk Grajagan, Pantai Plengkung memiliki ombak yang sempurna dengan ketinggian mencapai 4–8 meter dan panjang 2 km. Ombak di sana dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu kong waves dengan tinggi ombak mencapai 6–8 meter, speedis waves (5–6 m), dan many track waves (3–4 m).

Puncak gelombang di Pantai Plengkung biasanya terjadi antara April hingga Agustus setiap tahun. Tingkatan ombak 3–4 meter sering digunakan oleh peselancar pemula untuk mengasah keterampilan mereka di Pantai Plengkung. Mereka yang profesional memilih ombak yang lebih tinggi.

Sejauh ini, Pantai Plengkung terpilih untuk lomba selancar internasional, seperti Quicksilver Pro Surfing Championship pada 1995, 1996, dan 1997, serta Da Hui Pro Surfing World Championship seri III pada 2003.

Mencermati Plengkung sebagai destinasi wisata penting, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turun tangan, melakukan penataan. “Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Penataan Kawasan Pantai Plengkung dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Timur Ditjen Cipta Karya mulai Maret 2022 hingga Desember 2022. Anggaran penataan kawasan ini sebesar Rp9,4 miliar dari APBN 2022 yang dikerjakan oleh kontraktor CV Era Jaya Perkasa dengan supervisi PT Amoret Mitra Consulindo.

Lingkup pekerjaan penataan kawasan ini meliputi tiga zona. Zona I yakni bangunan pendukung meliputi kantor pengelola dan pos jaga, box culvert, 4 unit toilet publik, sarana kesehatan dan saluran drainase. Zona II yakni lansekap meliputi jalur pedestrian area wisata, area tempat penjemputan surfer, area sign negara, viewing deck, ruang terbuka surfing camp, dan signage area wisata. Zona III yakni bangunan utama meliputi 3 bangunan gardu pandang dan MEP.

Penataan Kawasan Pantai Plengkung Kabupaten Banyuwangi termasuk dalam kawasan prioritas pembangunan di Jawa Timur berdasarkan PP nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan-Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Penataan Kawasan Pantai Plengkung diharapkan dapat mendukung terciptanya kawasan wisata bertaraf internasional. (indonesia.go.id)