Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Sasindo) patut berbanga atas prestasi yang telah diraih mahasiswanya. Beberapa waktu lalu, kerja keras seorang dara ayu pemilik nama lengkap Melisa Wulan Purnama terbayarkan.
Bertempat di Ballroom Hotel Novotel Samator Surabaya, Melisa sapaan karibnya, kembali menorehkan prestasi di ajang bergengsi Puteri Indonesia Jawa Timur 2020.
Dalam ajang tersebut, Melisa mengaku bahwa dia tidak menyangka bisa masuk dalam Top 5, apalagi sampai dinobatkan sebagai Puteri Intelegensia Jawa Timur 2020. Mengingat, dia merupakan salah satu finalis termuda. Apa lagi, sebagian besar finalis merupakan orang-orang yang sudah sangat berpengalaman.
Masa audisi dan karantina yang berlangsung sangat singkat, yaitu hanya satu minggu, tidak membuat Melisa patah semangat. Berbagai kendala kecil yang dihadapi juga sama sekali tidak menyurutkan semangat Melisa untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam mengikuti kontes tersebut.
Kerap menjuarai berbagai ajang bergengsi seperti Cak-Yuk dan Raka-Raki tidak membuat Melisa berhenti berkarya dalam dunianya. Baginya, justru dari sana ia belajar banyak hal dan menggali potensi untuk bisa membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bagi Melisa, aktif di berbagai ajang bergengsi itu sama sekali tidak mengganggu kuliahnya.
“Kalau kuliah itu memang sudah menjadi kewajiban. Bahwa sebagai manusia, kita memang harus terus belajar, apalagi secara akademik. Bagiku, itu sama sekali tidak mengganggu kuliah, tergantung bagaimana cara kita membagi waktu saja,” ujar pemilik gelar Raki jawa Timur 2017 itu.
Selain dukungan dari orang-orang terdekatnya untuk mengikuti ajang tersebut, Melisa mengaku bahwa ia juga termotivasi oleh Ikatan Alumni Puteri Indonesia (IAPI) Jawa Timur. IAPI sendiri merupakan sebuah organisasi yang sudah dipercaya oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI) untuk meyelenggarakan pemilihan sendiri di wilayah Jawa Timur.
“Dari awal aku melihati IAPI ini sangat hebat. Karena IAPI ini anggotanya semua perempuan, tapi bisa menyelenggarakan event sebegitu besarnya. Nah, di situlah kemudian aku ingin bergabung ke dalam IAPI, karena aku percaya bahwa di situ banyak wanita-wanita luar biasa yang bisa aku ajak sharing dan belajar untuk menjadi aku yang lebih baik lagi,” tambah Yuk Gresik 2016 itu.
Dari gelar yang telah diraihnya, Melisa menuturkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana dia merepresentasikan diri sebagai sosok putri yang baik, sehingga dapat menginsiprasi dan bermanfaat untuk orang-orang di sekitarnya.
Melisa juga menambahkan pesan untuk para perempuan di Indonesia, bahwa perempuan harus berani mengambil keputusan. Karena keputusan perempuan itu dapat membawa pengaruh besar bagi lingkungan sekitar.
“Karena perempuan itu kalau mengambil keputusan dengan hati. Bagaimana kita menyinkronkan hati dan pikiran. Pokoknya jadi perempuan harus berani bersuara, percaya diri, dan yakinlah bahwa perempuan juga bisa menjadi sosok pemimpin yang luar biasa,” pungkas mahasiswa Sasindo angkatan 2018 itu. (ita)