Pemerintah memutuskan pengelolaan Blok Rimau yang kontraknya berakhir tahun 2023, kembali diserahkan kepada PT Medco E&P Rimau. Sementara pengelolaan dua blok lainnya yaitu Corridor dan Jabung yang kontraknya juga habis pada tahun yang sama, masih dalam proses.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kementerian ESDM, pekan lalu menyatakan, bagi hasil untuk Medco untuk Blok Rimau terdiri dari bagi hasil dasar ditambah variabel split yaitu minyak 53% dan gas 58%. Sedangkan komitmen kerja pasti 5 tahun yang diajukan Medco sebesar US$ 41,3 juta dan bonus tanda tangan US$ 4 juta.
Keputusan untuk menunjuk kembali Medco sebagai pengelola Blok Rimau, menurut Arcandra, antara lain berdasarkan 3 pertimbangan yaitu pendapatan negara lebih baik, komitmen operator serta kemampuan operator dalam mengelola blok migas.
Pada saat ini, produksi minyak Blok Rimau yang akan habis kontraknya pada 22 April 2023 ini, sebesar 8.200 barel per hari. Sedangkan produksi gasnya mencapai 3,67 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Mengenai dua blok lainnya yang kontraknya juga habis tahun 2023, kata Wamen, masih dalam proses pembahasan. “Insya Allah kita akan memproses Blok Jabung dan Corridor secepatnya,” kata Arcandra. (sak)