Mari Mengenal Suku Bajo Wakatobi
JALAN-JALAN

Mari Mengenal Suku Bajo Wakatobi

Siapa yang tidak mengenal Wakatobi? Salah satu destinasi terbaik di Indonesia. Tapi, tahukan kalian kalau Wakatobi memiliki suku asli bernama Bajo?

Biar tidak penasaran, kita kenalan yuk dengan Suku Bajo. Sekalian menanti sunset yang indah. Suku Bajo bisa kalian kunjungi sekalian menyaksikan Wakatobi Wave 2018.

Suku Bajo adalah suku yang hidup di tepi lautan. Bahkan, beberapa rumah pendiduk berdiri di atas lautan. Populasi Suku Bajo tersebar ke beberapa daerah di Wakatobi. Namun jangan khawatir. Dimana pun berada, suku ini dikenal ramah.

Kali ini, kita mengunjungi Suku Bajo di Desa Mola Samaturu. Di desa ini, sebagian besar bangunan rumah warga memang sudah banyak berubah. Cenderung lebih modern. Hanya saja, sebagian beaar bangunan tersebut masih berada di pinggir lautan. Bahkan, banyak pondasi rumah yang berada di areal laut.

Ada dua spot penting yang sepertinya wajib kalian kunjungi. Pertama adalah jembatan pelangi dan balai pertemuan yang bentuknya mirip rumah adat. Menurut salah satu warga Suku Bajo, Dayu, rumah ini sudah lama dibangun.

“Rumah besar itu adalah balai pertemuan. Jika ada rapat atau pertemuan adat baru digunakan. Disitu tempat warga berkumpul. Tapi tidak tiap saat warga berkumpul. Jadi tempat itu tidak selalu ramai,” papar Dayu, seperti dikutip laman FB Kemenpar.

Balai pertemuan itu berdiri di tengah laut. Di Kampung Mola Samaturu, balai pertemuan adalah bangunan terbesar. Dengan penampilannya, balai tersebut sangat instagramable. Yang pasti cocok untuk berfoto.

Namun, yang paling menarik dari Kampung Mola Samaturu adalah Jembatan Pelangi. Menurut Dayu, jembatan ini awalnya menghubungkan antar kampung. “Tapi dihias dan akhirnya menjadi destinasi. Di sini banyak orang berkunjung untuk foto-foto,” jelasnya.

Salah satu momen terbaik di Jembatan Pelangi adalah menyaksikan sunset. Momennya sangat indah. Karena berlatar laut. Bahkan, terkadang dihiasi dengan kapal nelayan yang melintas. Gambaran yang benar-benar indah.

Suasana tersebut ditambah lagi dengan hadirnya anak-anak Suku Bajo yang akan selalu menemani kemana pun kita pergi. Bahkan, anak-anak Suku Bajo siap beratraksi buat menarik perhatian. Caranya, dengan melompat ke laut. Termasuk dengan gerakan salto. Atraksi gratis anak-anak Suku Bajo dijamin bikin puas mata.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Ricky Fauzi, memberikan apresiasi atas keramahan Suku Bajo. “Suku ini sangat ramah. Dan, sangat terbuka ke wisatawan. Ini sangat bagus. Karena wisatawan mancanegara suka keramahan Indonesia,” paparnya.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap Wakatobi mampu mempertahankan budaya aslinya. Bahkan ditingkatkan sebagai atraksi pariwisata.

“Budaya itu semakin dilestarikan semakin memghasilkan. Semakin tinggi nilainya. Wakatobi punya budaya yang bagus dan keramahan warga. Hal itu harus dijaga. Karena bisa dijadikan atraksi. Dan bisa menarik perhatian wisatawan,” katanya. (ist)