Konservasi Musik Tradisional di Lokovasia
PERISTIWA SENI BUDAYA

Konservasi Musik Tradisional di Lokovasia

Pemerintah meluncurkan Lokovasia 2024, sebuah program yang bertujuan mengembangkan dan melestarikan musik tradisional Indonesia. Lokovasia mengajak generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan musik tradisional. Dengan konsep inovatif dan beragam kategori peserta, Lokovasia berkomitmen memperkuat warisan budaya melalui diplomasi kebudayaan dunia.

Pemerintah melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), merancang program baru untuk mengembangkan musik tradisional di Indonesia. Program ini, bernama Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia atau Lokovasia, yang akan diselenggarakan di kawasan sejuk Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada September 2024.

Menurut Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, Lokovasia yang akan diadakan untuk kedua kalinya setelah edisi 2023, adalah upaya merawat semangat dan melestarikan musik tradisional Indonesia melalui konservasi dan inovasi. Program ini dirancang untuk mengajak generasi muda mencintai dan mengembangkan berbagai jenis musik tradisional Nusantara.

Mahendra menegaskan, Lokovasia yang bekerja sama dengan Yayasan Musike SJ adalah bukti perhatian serius pemerintah dalam memperkuat pelestarian dan pengembangan musik tradisional sebagai diplomasi kebudayaan dunia. “Pelestarian dan pengembangan musik tradisional Indonesia harus diperluas gerakannya sebagai nilai warisan budaya,” ujar Mahendra seperti dikutip dari website Kemendikbudristek.

Mahendra membagikan empat konsep utama musik tradisional yang akan diterapkan pada Lokovasia, yaitu sebagai media stimulasi generasi muda, gerakan konservasi, ruang interaksi ide dan kreativitas dalam penciptaan, produksi hingga pengarsipan karya, serta sebagai katalisator karya-karya musik tradisional dalam format klasik hingga kontemporer melalui ajang publikasi berkelas.

Mahendra juga menjelaskan bahwa Lokovasia 2024 perlu dikemas dengan baik agar dapat diselenggarakan di daerah-daerah yang belum akrab dengan musik tradisional. Denpasar, Bali, menjadi tuan rumah Lokovasia 2023. “Lokovasia harus benar-benar berperan sebagai wadah strategis untuk merealisasikan misi pemajuan kebudayaan bangsa,” lanjut Mahendra.

Musisi tradisional Setyawan Jayantoro menambahkan, pada Lokovasia 2024 terdapat empat kategori peserta yaitu grup musik, komponis, musisi, dan peneliti musik. “Lokovasia dirancang sebagai wahana untuk menjaring minat, bakat, dan kompetensi generasi muda Indonesia dalam gerakan pelestarian dan pengembangan musik tradisional Nusantara,” ucap Setyawan.

Pada pelaksanaan Lokovasia 2023, tercatat 350 orang dan grup yang mendaftar sebagai peserta. Setelah proses seleksi yang ketat, terpilih 81 peserta dari seluruh Indonesia, termasuk 10 grup musik, dua komponis, lima musisi, dan dua peneliti musik. Sejumlah nama besar dalam dunia musik nasional seperti Otto Sidharta dan Dewa Alit akan menjadi mentor pada Lokovasia 2024.

Otto Sidharta, yang juga menjadi mentor pada Lokovasia 2023 bersama I Nyoman Windha, Peni Candra Rini, Singgih Sanjaya, Dieter Mack, dan Dwiki Darmawan, menilai Lokovasia penting untuk membentuk kesadaran menjaga kelestarian musik tradisional Indonesia yang beragam.

Calon peserta Lokovasia 2024 harus mendaftar secara daring melalui www.lokovasia.com dan bisa melihat Persyaratan dan ketentuan persyaratan dan ketentuannya. Pendaftaran dan audisi peserta mulai 11 Juni hingga 10 Agustus 2024. (indonesia.go.id)