Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengunjungi Istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Sabtu (25/11). Mengenakan baju adat Luwu berwarna hitam dengan paduan sarung hitam emas dan songkok recca, Ganjar mendengarkan aspirasi kerajaan Bugis tertua di Sulsel itu. Salah satunya terkait pemekaran wilayah.
Maddika Bua Syaifuddin Kaddiraja selaku Perwakilan Kedatuan Luwu menyampaikan aspirasi tersebut kepada Ganjar.
Syaifuddin mengatakan, Kota Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Luwu sedang memperjuangkan pemekaran wilayah menjadi provinsi. “Ini sudah dirintis sejak puluhan tahun lalu namun belum menampakkan hasil,” ucapnya.
Merespons aspirasi tersebut, Ganjar menyebut, pemekaran wilayah Luwu menjadi provinsi perlu dipertimbangkan.
Terlebih saat menjadi Anggota DPR RI, Ganjar pernah menjadi bagian dari pansus yang mengurusi pemekaran daerah. Menurut Ganjar, pemekaran tersebut merupakan otonomi daerah yang tercatut dalam amanat reformasi. Tujuannya tak lain untuk menyejahterakan masyarakat.
Oleh sebab itu, Ganjar bersama Mahfud MD menyatakan siap untuk mengkaji pemekaran di wilayah Luwu ini. Apalagi jika hasil kajian menunjukkan bahwa pemekaran tersebut benar-benar bisa mensejahterakan masyarakat.
“Kita akan kaji bersama, kita dalami betul betul apa yang menjadi harapan dan aspirasi warga. Sepanjang akan menjadikan kesejahteraan bagi rakyat maka sudah pasti akan kita perjuangkan,” tutur Ganjar.
Dalam kunjungannya ke Istana Kedatuan Luwu, Ganjar disambut hangat dengan rangkaian adat mulai dari prosesi Ripaduppai Lellung. Kemudian didampingi Sanro Paduppa yang merupakan dukun penjemput.
Setelah itu, Ganjar mengikuti prosesi pecah guci sebelum masuk ke istana. Lalu Ganjar langsung ditemui Cenning Luwu Andi Siti Huzaimah dan menyerap aspirasi kerajaan tersebut. (gp)