Eyang Kamtin, begitu warga Dusun Gendong (perbatasan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik) itu biasa disapa. Ia merupakan survivor Covid-19 tertua di Indonesia.
Eyang yang lahir tahun 1920 tersebut dinyatakan sembuh dari covid-19 setelah menjalani perawatan selama empat pekan di salah satu rumah sakit di Kota Surabaya.
Awalnya, Kamtin merasakan demam dan batuk sejak 13 April. Pada 20 April, dia memeriksakan diri ke Rumah Sakit PHC Surabaya, hingga akhirnya dirawat di sana.
Pada 21 April, Kamtin melakukan tes swab, dan pada 28 April hasil tes swab keluar, di mana eyang tersebut dinyatakan positif terjangkit virus Covid19.
Adapun lima anggota keluarga Kamtin juga ikut diisolasi karena memiliki riwayat kontak. Setelah menjalani perawatan, pada 17 Mei, Kamtin dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah. Sedangkan lima anggota keluarganya hingga kini masih menjalani isolasi.
Berbincang dengan Khofifah melalui video conference, Siti Aminah, menantu Kamtin membuka rahasia kesembuhan mertuanya itu.
“Ibu kami dirawat sebulan di rumah sakit PHC karena Covid-19. Alhamdulillah karena beliau disiplin, rajin minum vitamin dan menjalankan hidup bersih dan sehat hingga sekarang, ibu kami sehat,” tutur Siti Aminah, menantu Eyang Kamtin.
Banyak penelitian menyebutkan bahwa lansia menjadi populasi berisiko saat terpapar covid-19. Namun apa yang terjadi pada Eyang Kamtin yang berhasil sembuh dan menjadi survivor Covid-19 tertua di Indonesia menjadi optimisme tersendiri.
“Pesan dari Eyang Kamtin dalam melawan Covid-19 adalah yang penting disiplin, dan biasakan untuk hidup bersih dan sehat. Itu juga yang terus kami sampaikan ke warga di sekitar kami tinggal. Yang alhamdulillah juga adalah salah satu kampung tangguh,” ucap Siti Aminah.
Kesembuhan Eyang Kamtin diungkapkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat video conference dengan menantu dari putra terakhir Eyang Kamtin, Siti Aminah.
Hal ini juga sekaligus bertepatan dengan Hari Lansia Nasional yang jatuh pada Jumat 29 Mei, dimana pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah secara khusus menyapa para lansia yang berada di beberapa UPT PSTW Dinas Sosial Jatim melalui Video Conference.
Berkaca pada kesembuhan Eyang Kamtin, Gubernur Khofifah berpesan akan pentingnya tingkat kedisiplinan dan pola hidup bersih sebagai faktor kesembuhan pasien Covid-19.
“Disiplin adalah vaksin paling manjur di saat vaksin Covid-19 belum ditemukan. Kedua adalah hidup bersih dan ketiga serta ikuti protokol kesehatan,” ungkap Gubernur Khofifah usai melakukan Video Conference dengan para lansia di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat (29/05) malam.
Dengan adanya kabar kesembuhan tersebut, Gubernur Khofifah, meminta masyarakat untuk terus semangat. Kesembuham Eyang Kamtin menurut Gubernur Khofifah sebagai pengungkit harapan kesembuhan bagi para pasien Covid-19 di seluruh Jatim.
“Pesan dari Bu Kamtin, satu Disiplin, dua Hidup Bersih. Tambahan dari putrinya adalah mengikuti Protokol Kesehatan,” tutur Gubernur Khofifah.
Selain menyapa Eyang Kamtin, di kesemapatan video conference itu, Gubernur Khofifah juga menyapa para lansia yang tersebar di beberapa wilayah seperti UPT PSTW Blitar, Jember, Pandaan, Magetan, Jombang, Bondowoso dan Banyuwangi.
Ke tujuh titik lokasi tersebut, Gubernur Khofifah secara khusus mengirimkan tumpeng sebagai ucapan syukur dalam merayakan Hari Lansia Nasional. Dipimpin do’a oleh Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi, seluruh peserta video conference itu memanjatkan do’a untuk keselamatan Jawa Timur dari virus covid-19. (jnr)