Kisah Inspiratif Menteri Susi Pudjiastuti
PROFIL

Kisah Inspiratif Menteri Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi pembicara dalam acara Wisuda Kelulusan Mahasiswa Universitas Sampoerna di Jakarta pada Kamis (18/10). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Susi menyampaikan berbagai kisah inspiratif kepada para lulusan, yang berkaitan erat dengan tema wisuda, yakni “Ready for the Future”.

“Sebelum menjadi menteri, banyak sudah yang saya lakukan. Dari jualan bed cover, hingga menjual perhiasan saya sebagai modal menjadi pengepul ikan,” ujar Menteri Susi sembari mengenang kisahnya.

Setelah dirasa bisnisnya semakin berkembang, lanjut Menteri Susi, Ia pun memberanikan diri meminjam modal dari perbankan, untuk mengembangkan usaha. Hingga pada 2004, Menteri Susi kala itu memutuskan membeli sebuah pesawat jenis Cessna Caravan seharga Rp20 miliar.

“Satu-satunya pesawat yang saya miliki itu saya gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang,” jelas Menteri Susi.

“Ini dilakukan agar produk-produk perikanan yang diekspor dapat tetap dalam keadaan hidup dan masih segar,” tambahnya.

Bertepatan dengan bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, pesawat milik Menteri Susi pun menjadi yang pertama berhasil mendarat di Aceh untuk memberikan bantuan.

“Ya dari situ, banyak orang tahu tentang Susi Air. Banyak juga media yang meliput. Hingga nama Susi Air sekarang diketahui banyak orang. Ya, itu sekilas tentang perjalanan saya di dunia bisnis, yang berpegang teguh pada apa yang diimpikan,” jelas Menteri Susi.

“Saya pun tidak menyangka akan menjadi menteri. Tapi dengan menjadi menteri, saya akan berusaha menjaga kedaualatan perairan Indonesia. Saya ingin pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Susi berpesan kepada seluruh lulusan Universitas Sampoerna, agar memiliki pola pikir yang baru dalam mengelola sumber daya yang dimiliki Indonesia.

“Sebagai generasi muda, Anda semua semestinya memiliki pola pikir baru dalam mengelola sumber daya kita. Alih-alih mengeksploitasi, kita harus mengelolanya secara berkelanjutan karena melindungi sumber daya sebenarnya dapat lebih menguntungkan kita,” ungkapnya.

“Memang butuh waktu lama untuk meyakinkan orang bahwa membatasi eksploitasi lautan dan melindunginya, pada dasarnya bisa meningkatkan produktivitasnya dalam jangka panjang. Saya berharap dengan membagikan ini, saya bisa memberikan tanggung jawab ini pada Anda semua,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menteri Susi menambahkan bahwa ia telah mengenal Sampoerna sebagai salah satu yang terbaik dalam hal kualitas. “Saya yakin universitas ini akan memproduksi sumber daya manusia dengan mutu terbaik dengan kualifikasi akademik,” ucapnya.

“Satu lagi, jangan pernah takut bermimpi. Manfaatkan energi yang ada. Yakin, kerja keras, dan keinginan belajar lagi dan lagi,” tutur Menteri Susi.

Sebanyak 104 lulusan diwisuda langsung oleh Rektor Universitas Sampoerna Wahdi Salasi April Yudhi. Sebagai bentuk nyata dukungan untuk misi besar KKP, Universitas Sampoerna berkomitmen untuk menawarkan tiga Merit Award untuk tahun ajaran 2019 bagi anak-anak nelayan yang memiliki kemampuan akademik di atas rata-rata dan memenuhi persyaratan.

Dengan nilai total lebih dari Rp1 miliar, Merit Award ini memungkinkan mereka untuk belajar di Universitas Sampoerna dan mengantongi gelar sarjana tanpa biaya perkuliahan. (sak)