Universitas Airlangga (UNAIR) berkomitmen untuk menjamin kelancaran pendidikan bagi setiap mahasiswanya. Sebagaimana kebijakan Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak yang menyatakan bahwa mahasiswa UNAIR pantang mundur kuliah dengan alasan masalah finansial.
Untuk itu, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, UNAIR menggelar silaturahmi dengan mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar – Kuliah (KIP-K).
Kegiatan silaturahmi tersebut berlangsung pada Sabtu (17/08) di Aula Garuda Mukti dan Ruang Amerta, Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR. Hadir dalam kegiatan, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak beserta jajaran pimpinan universitas dan fakultas.
Rektor UNAIR mengatakan bahwa pada tahun ajaran 2024/2025 ini, UNAIR menyediakan 1.383 kuota KIP-K bagi mahasiswa baru. Banyaknya kuota tersebut menjadi bukti komitmen UNAIR dalam membantu mahasiswa agar dapat berkuliah tanpa mengalami permasalahan finansial.
Pada para mahasiswa, Prof Nasih juga mengingatkan mereka untuk tidak pernah merasa sendiri. Khususnya dalam menghadapi berbagai masalah. “Anda tidak akan berjalan sendirian. Karena kita semua bersaudara, berkerabat, bersama-sama berjuang untuk satu tujuan, yaitu mencari ilmu,” tegasnya.
Kegiatan silaturahmi mahasiswa KIP-K ini juga menghadirkan alumnus UNAIR menginspirasi, yakni Wayan Supadno. Ia adalah seorang wirausahawan bidang pertanian yang sukses. Dalam kesempatan itu, ia mengajak para mahasiswa yang hadir untuk menanamkan jiwa wirausaha.
Ia menuturkan, terdapat empat langkah menjadi seorang wirausaha. Di antaranya adalah memiliki niat, kesungguhan, berbagai, dan belajar IPTEK. Selain itu, ia juga membagikan kunci sukses menjadi wirausaha. “Kata kuncinya, doa restu orang tua, karena itu adalah pusaka paling ampuh agar Tuhan berpihak. Dan tentunya bersyukur selalu,” ujarnya.
Sosok yang akrab disapa Pak Tani itu juga berpesan pada para mahasiswa untuk tidak takut melangkah sebagai wirausahawan. “Jika saatnya Anda lulus praktikkan ilmu Anda di masyarakat dengan didasari moralitas yang tiada henti,” imbuhnya.
Selain kisah pengalaman Wayan, Prof Nasih juga memberikan kesempatan bagi para pimpinan. Mulai dari para dekan hingga direktur, untuk menyampaikan kisah jatuh bangun mereka dalam meraih kesuksesan. Tidak hanya itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang hadir untuk mengutarakan pendapat atau sekadar menceritakan pengalaman menarik. (ita)