Khofifah Ingin Buat BUMD Pangan
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Khofifah Ingin Buat BUMD Pangan

Sebagai bentuk perhatian kepada petani cabai, agar mereka mendapatkan harga dan untung yang bagus, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ingin membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan.

Hal ini diungkapkan Gubernur Khofifah usai melakukan peninjauan di Pasar Keputran, Kota Surabaya, Sabtu (18/5) dini hari.

Pada kesempatan peninjauan tersebut Gubernur Khofifah juga memastikan bahwa bahan pangan di Jatim jelang lebaran sampai pasca lebaran dalam kondisi bagus.

Gubernur menemui adanya penurunan harga komoditas cabe rawit, dimana harganya mulai Rp. 5.000-8.000 per kg. Penurunan harga tersebut disebabkan over supply komoditi cabai rawit di pasaran.

“BUMD Pangan merupakan gagasan yang disampaikan oleh Universitas Brawijaya (UB). Tujuannya, dengan adanya BUMD Pangan adalah agar pemerintah bisa melakukan intervensi harga terhadap komoditi pangan bagi para petani saat terjadi over supply,” ujarnya.

Dengan melakukan intervensi, lanjutnya, komoditi pangan tertentu harganya akan terpantau dan tidak mengalami penurunan maupun peningkatkan yang signifikan. Sebagai contoh adalah cabai rawit yang mengalami penurunan cukup signifikan.

“Sampai malam tadi, BUMD Pangan masih kita godok dan dirapatkan agar memberikan dampak yang bagus bagi para petani,” ungkapnya.

Dijelaskan, BUMD Pangan sudah ada di DKI Jakarta. Dengan kondisi seperti saat ini, terutama memberikan rasa nyaman bagi penjual maupun pembeli, Jatim dirasa perlu memiliki BUMD Pangan. Untuk beberapa produk strategis nasional intervensi dilakukan oleh pusat, misalnya seperti garam dan beras.

Sedangkan komoditi lainnya seperti cabai perlu proteksi dari pemerintah provinsi, salah satunya melalui BUMD Pangan. “Untuk BUMD Pangan masih dirapatkan dibawah payung BUMD yang mana,” lanjutnya.

Sementara itu, saat melakukan sidak di Pasar Keputeran Surabaya, Gubernur Khofifah memastikan harga bahan pangan di Jatim aman. Kunjungan ke pasar memang ingin mengecek langsung ke pasar-pasar yang menjadi titik pantau BPS.

“Kami ingin memastikan bahan pangan di Jatim jelang lebaran dan sampai pasca lebaran dalam keadaan cukup. Semua bahan pangan mulai daging, ayam, beras, gula dan telur kondisi aman,” tambahnya. (ita)