Kano Ramah Lingkungan Diluncurkan
TEKNOLOGI

Kano Ramah Lingkungan Diluncurkan

Mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan produk Kapal Kano LCGS (Low Cost Green Ship) yang lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis. Tim yang terdiri dari Taufikur Rahmadani, Hafez Haris Arya S, dan Ramdan Anggoro ini telah me-launching produk Kapal Kano LCGS tersebut bertempat di Pulau Merah, Banyuwangi pekan lalu.

Acara ini dihadiri oleh Septi Wahyu dari UPT Inkubator Industri ITS, Tangguh selaku pengelola wisata Pulau Merah, para wisatawan dan penduduk sekitar pesisir Pulau Merah.

Taufikur menjelaskan, pada umumnya di industri pembuatan perahu menggunakan bahan dasar fiber glass. Maraknya penggunaan bahan ini, dapat memicu terjadinya pencemaran lingkungan.

“Perahu dari bahan fiber glass sekarang ini sudah ramai diproduksi di industri pembuatan perahu di Indonesia, dengan kisaran antara 2 sampai 25 meter panjangnya,” tutur Taufikur dalam siaran persnya.

Taufikur mengatakan, untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan tersebut dia memiliki inovasi mengganti serat fiber glass dengan limbah serat tebu. “Jadi ide itu saya dapatkan ketika melihat banyak limbah serat tebu yang dibuang secara cuma-cuma oleh pedagang es tebu,” akunya.

Setelah melakukan riset dan beberapa kali pengujian, paparnya, didapatkan hasil bahwa serat tebu memiliki kekuatan yang setara dengan serat fiber glass. Penggantian serat fiber glass menjadi serat tebu sangat efektif untuk meminimalisir pencemaran lingkungan. “Selain itu, pemanfaatan serat tebu juga mengurangi limbah tebu yang kurang dimanfaatkan,” imbuhnya.

Launching kapal kano ini, menurut Taufikur, dimaksudkan untuk lebih mengenalkan investasi produk dari salah satu startup binaan UPT Inkubator Industri ITS terhadap daerah wisata. Pada kesempatan tersebut, Tangguh mengatakan bahwa acara launching produk ini diharapkan bermanfaat untuk membantu pengembangan wahana wisata yang dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi di Pulau Merah. (ita)