Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menerima Syamsuri Firdaus, qari asal Kab. Bima, NTB, yang menjadi meraih juara I tilawah Alquran pada MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) Internasional ke-7 di Istambul, Turki, 20 – 25 Mei lalu, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (28/5) siang.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi tampak antusias menanyakan kepada Syamsuri terkait kompetisi MTQ Internasional ke-7 yang diselenggarakan di Turki itu, seperti asal para pesertanya maupun siapa saja yang meraih juara.
Syamsuri mengaku terharu dalam pertemuan itu. “Alhamdulillah saya merasa terharu, sedih campur bahagia. Dan memang luar biasa barokah Alquran, alhamdulillah saya bisa bertemu dengan Presiden Erdogan, terlebih-lebih Presiden Indonesia Bapak Jokowi,” ucapnya.
Presiden, lajut Syamsuri, berpesan agar dirinya tetap semangat, sungguh-sungguh tetap meningkatkan prestasinya.
Sementara kepada teman-temannya yang ikut MTQ, berjuang dalam mendekatkan diri dengan Alquran dan berinteraksi dengan Alquran, menurut Syamsuri, Presiden berpesan tetap semangat dan berjuang sungguh-sungguh untuk meningkatkan dan mensyiarkan Alquran untuk memotivasi, menginspirasi generasi-generasi penerus bangsa.
Syamsuri tidak mengingkari jika dalam pertemuan itu dirinya mendapatkan hadiah dari Presiden Jokowi. “Ada berupa bingkisan, berupa uang. Alhamdulillah,” ujarnya tanpa mau menyebut besaran uang yang diterimanya.
Presiden Jokowi sendiri, menurut Syamsuri, sudah melihat aksinya saat tampil di salah satu stasiun televisi nasional. “Alhamdulillah tadi katanya Pak Jokowi nonton dan merasa terharu, merasa bahagia, merasa senang hatinya,” kata Syamsuri.
Saat ditanya mengenai bagaimana suaranya begitu bagus, Syamsuri mengaku sejak masuk Sekolah Dasar (SD) dirinya sudah mulai belajar, belajar nagham Alquran, makhroj, dan belajar tentang kaidah-kaidah tajwid.
“Alhamdulillah baru di situ saya ikut MTQ dan mulai berlatih setiap hari. Setelah salat, saya berlatih. Dan alhamdulillah setiap kita latihan otomatis suara kita akan semakin berkembang. Kalau saya latihan, ini kan tilawah jadi pakai lagu gitu ngajinya, jadi paling 10 menit lah. Yang penting kita jangan melewatkan hari-hari kita tanpa latihan,” tutur Syamsuri. (sak)