Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Vietnam dan penyelenggaraan World Economic Forum on ASEAN, Presiden Joko Widodo menghadiri peluncuran Go-Viet di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9).
Go-Viet merupakan produk aplikasi penyedia jasa transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Go-Jek Indonesia.
“Go-Viet dikembangkan khusus untuk Vietnam. Go-Viet bertujuan bukan saja untuk memudahkan pengguna di Vietnam, tapi juga meningkatkan kesejahteraan para mitra,” ujar Nadiem dalam sambutannya.
Atas pencapaian tersebut, Presiden Jokowi tak lupa menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan kolaborasi yang telah dilakukan Go-Jek.
“Saya ingin mengucapkan selamat atas suksesnya Go-Jek kerja sama dengan Vietnam menjadi Go-Viet, “ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendukung masuknya teknologi yang berasal dari Indonesia ke berbagai negara tetangga.
“Sudah masuk ke sini artinya teknologi dari anak-anak bangsa diterima masuk untuk negara-negara lain,” ujar Presiden kepada Nadiem.
Dalam sambutannya di acara peluncuran GO-VIET, Duc Nguyen, CEO dan Co-Founder GO-VIET mengatakan, sangat bangga masyarakat Vietnam merespon positif kehadiran mereka.
“Ini ditunjukkan dengan antusiasme yang cukup besar dalam memanfaatkan layanan GO-VIET sejak hadir di Kota Ho Chi Minh beberapa minggu lalu,” katanya.
Dalam waktu hanya 6 minggu, aplikasi GO-VIET sudah diunduh lebih dari 1.5 juta kali, meski layanan belum resmi diluncurkan dan beroperasi secara penuh.
Pihaknya percaya dengan kehadiran di Hanoi, bisa mencatatkan jumlah perjalanan yang lebih banyak karena akan ada lebih banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan layanan mereka yang baik tersebut.
“Tidak hanya GO-VIET menawarkan layanan prima kepada masyarakat Vietnam, kami juga menyediakan peluang dan akses terhadap tambahan pendapatan kepada mitra pengemudi kami. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 25.000 mitra pengemudi yang bergabung dengan platform GO-VIET,” kata Duc Nguyen.
Tampak pula hadir dalam acara peresmian Go-Viet adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim. (sak)