Jokowi Dorong Ide Bisnis Anak Muda
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Jokowi Dorong Ide Bisnis Anak Muda

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapan besar kepada anak-anak muda yang disebutnya sebagai youthers dalam menghadapi perubahan yang begitu sangat cepat sekali saat ini karena Revolusi Industri 4.0 sudah bergerak, dan sudah di depan mata.

“Kayak saya ini sudah ketinggalan banyak sekali. Jauh,” kata Presiden Jokowi pada acara Young on Top National Conference 2018, di Kartika Expo Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/8) pagi.

Presiden mengaku kadang-kadang berbicara dengan anak-anak muda dirinya enggak nyambung. Bahkan berbicara dengan anaknya sendiri, Presiden mengaku enggak nyambung.

“Ngomong dengan Kaesang enggak sambung, saya betul-betul sering enggak sambung. Bapak sih Ndeso banget, gitu katanya,” ungkap Presiden Jokowi seraya mengakui, memang jarak umurnya sudah jauh sekali.

“Saya mungkin dengan Saudara-saudara sekalian ngomong banyak enggak sambungnya, banyak enggak sambungnya,” ucap Presiden yang disambung tawa peserta Young on Top National Conference 2018 itu.

Kepada para pelaku bisnis pemula atau start up, Jokowi meminta agar bisa menangkap peluang-peluang yang muncul dari perubahan yang sangat cepat itu.

Ia menunjuk contoh yang dilakukan Jess No Limit, yang seharian hanya main Mobile Legend, tapi bisa mendatangkan uang. “Inilah yang namanya peluang. Inspirasi-inspirasi seperti ini harus ditangkap, harus mengerti kita,” ujarnya.

Kepala Negara menjelaskan, memang sekarang ini yang dijual, yang diadu adalah ide, gagasan. Ia menunjuk contoh Elon Musk yang menjual ide, menjual gagasan tapi investor yang ingin mendanai banyak sekali mengantre karena gagasannya gagasan besar yang sangat bagus.

“Idenya adalah ide besar yang sangat bagus sekali,” ungkapnya.

Anak-anak muda Indonesia, lanjut Kepala Negara, juga sama, entah start-up, entah ingin memulai sesuatu. Kalau di Amerika di Silicone Valley ada plug and play, Kepala Negara mengingatkan, di sini sekarang juga ada Plug and Play Indonesia.

Inilah, kata Jokowi, yang dia sampaikan dua setengah tahun lalu bahwa membawa plug n play Indonesia itu untuk membangun ekosistem. Karena lama membangun seperti ini, tambah Presiden enggak mungkin 1 tahun-2 tahun, enggak mungkin.

Tapi kalau enggak cepat dimulai, Presiden mengingatkan, ditinggal nanti anak-anak muda dan negara Indonesia karena perkembangan teknologi yang begitu sangat cepatnya.

Oleb sebab itu, Presiden menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus terbuka, harus mampu membuka diri dan jangan takut berkompetisi. “Jangan takut bersaing,” tuturnya.

Kepala Negara meyakini, anak-anak muda Indonesia harus bisa bersaing dengan anak-anak muda dari negara-negara lain, tapi peluangnya harus dibuka, ada keterbukaan. Ia mengingatkan, Semua anak-anak muda ini harus bisa mengakses kesempatan-kesempatan itu, peluang-peluang itu, opportunity-opportunityitu.

Oleh sebab itu, Kepala Negara meminta anak-anak muda mulailah kalau ingin berusaha cepatlah tetapkan ide, tetapkan jenis usaha yang ingin dikerjakan, tentukan tujuan ini ke mana bisnis ini mau ke mana, tujuannya yang harus ada.

Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, CEO Plug and Play Indonesia Wesley Harjono, pendiri Young on Top Billy Boen, dan host acara talkshow Andy Noya. (sak)