PT PLN mendapatkan fasilitas pembiayaan senilai 310 juta dollar AS untuk Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi di wilayah Jawa Timur dan Bali dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Proses penandatanganan sendiri dilakukan secara daring oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, Vice President Investment Operations AIIB DJ Pandian, Acting Director General Asian Investment Infrastructure Bank Rajat Misra, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman, dan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Muhammad Wahid Sutopo, pekan lalu.
Pengembangan jaringan distribusi di wilayah Jawa Timur dan Bali dilakukan untuk meningkatkan tambahan akses listrik hingga 2,26 juta pelanggan, serta meningkatkan kualitas layanan listrik untuk 13,48 juta pelanggan di wilayah Jawa Timur dan Bali.
Wilayah Jawa Timur dan Bali memiliki potensi besar untuk memacu sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, di Jawa Timur dan Bali yang diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di daerah tersebut.
Fasilitas pembiayaan ini dijamin langsung oleh Pemerintah melalui Kemenkeu dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Pemerintah telah memberikan dukungan berupa penjaminan pemerintah dari Kemenkeu dan PT PII, yang memungkinkan AIIB sebagai lembaga multilateral memberikan pembiayaan pinjaman langsung kepada PLN.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman mengatakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan PT PII tetap konsisten untuk melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur, termasuk pada proyek jaringan distribusi PLN tersebut.
“Dengan memberikan dukungan melalui penjaminan pemerintah pada proyek ini, Kementerian Keuangan bersama dengan PT PII mendukung PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang nantinya dapat dinikmati oleh masyarakat. Dukungan dari lembaga pembiayaan multilateral seperti AIIB menunjukkan kepercayaan dan dukungan stakeholder internasional kepada Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur yang berdampak luas pada ekonomi,” ujar Luky.
Pembiayaan dari AIIB kepada PLN itu menerapkan skema Result Based Lending (RBL), salah satu bentuk dari pembiayaan kreatif dan relatif baru yang dapat memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat di bidang ketenagalistrikan.
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menuturkan bahwa pengembangan jaringan listrik ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan akses dan penyambungan listrik bagi masyarakat.
“Kami berharap proyek ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi, di Jawa Timur dan Bali yang diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi,” ucap Zulkifli.
Zulkifli juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Keuangan, PT PII dan AIIB yang telah mendukung PLN guna mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Kerja keras yang dihasilkan dari awal hingga ditandatanganinya proyek ini bukan hanya kerja keras PLN, namun juga dari instansi yang terlibat yaitu Kementerian Keuangan, PT PII, dan AIIB,” pungkas Zulkifli.
PLN terus berkomitmen untuk terus menghadirkan listrik dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia, serta terus berupaya agar listrik dapat menjadi penggerak roda ekonomi bangsa. (sak)