Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya meningkatkan kerja sama di kancah internasional. Kali ini, dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Cebu Technological University (CTU) dari Filipina, yang diselenggarakan secara virtual, pekan lalu.
Penandatangan nota kesepahaman ini sebagai langkah awal ITS bersama CTU untuk bekerja sama dalam hal pengembangan inovasi, paten, dan kegiatan antar kampus.
Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan, kerja sama ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kedua pihak untuk meningkatkan kapabilitas serta reputasi internasionalnya. “Sebagai langkah awal kita perlu menjalin kerja sama dengan universitas lain di wilayah ASEAN,” ucap rektor yang biasa disapa Ashari ini.
Lebih lanjut, Ashari menjelaskan program kerja sama ini adalah kelanjutan dari beberapa kegiatan kerja sama yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh ITS dan CTU. Maka dari itu, ia mengungkapkan bahwa nota kesepahaman ini dapat menjadi dasar untuk dilaksanakannya kegiatan kerja sama dengan lingkup yang lebih luas di masa depan.
Hal senada juga diutarakan oleh Rektor CTU Rosein A Ancheta Jr ASEAN PE DM PhD. Menurutnya, pertemuan formal ini adalah hari yang bersejarah bagi ITS dan juga CTU. Hal ini karena dengan disahkannya nota kesepahaman maka menandakan dimulainya kerja sama yang saling menguntungkan menuju kesuksesan kedua pihak. “Kerja sama ini bukan hanya untuk kebaikan dua negara tetapi juga kemaslahatan global,” sambungnya.
Direktur Universitas untuk Integrasi ASEAN dan Internasionalisasi CTU Doris O Gascon DA menyambut dengan gembira program kerja sama ini. Menurutnya, ITS dan CTU adalah dua perguruan tinggi yang memiliki kesamaan dalam bidang pengembangan teknologi dan ilmu teknik.
“Kita sama-sama mengutamakan inovasi untuk kebermanfaatan komunitas dengan tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan,” terangnya.
Doris menuturkan, teknologi dan inovasi perlu dikembangkan di zaman yang serba modern sekarang. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan guna meningkatkan daya saing setiap negara di tengah arus globalisasi yang kompetitif. Oleh sebab itu, kerja sama seperti ini perlu dilakukan guna meningkatkan kapabilitas dan kompetensi setiap pihak yang terlibat.
Adapun nota kesepahaman tersebut melingkupi beberapa hal, di antaranya adalah dukungan untuk peningkatan kapasitas program pertukaran mahasiswa dan tenaga pendidik, kolaborasi dalam pembuatan publikasi internasional, kerja sama di bidang produk dan pengembangan inovasi, serta kerja sama untuk paten industri dan bidang lainnya. Sedangkan untuk pelaksanaannya, nota kesepahaman ini efektif berlaku sampai lima tahun ke depan.
Di akhir, dengan disahkannya nota kesepahaman ini Ashari berharap baik ITS maupun CTU dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada bidang pengembangan teknologi dan inovasi di negaranya masing-masing. “Kami menantikan untuk mengeksplorasi lebih banyak aktivitas bermanfaat dari kolaborasi ini,” pungkasnya penuh harap. (ita)