ITS Bantu Ngawi Menjadi Smart City
KOMUNITAS PERISTIWA

ITS Bantu Ngawi Menjadi Smart City

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkewajiban untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Langkah tersebut ditunjukkan salah satunya melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi untuk membantu menjadikan unggul dalam berbagai aspek, Senin (20/1).

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan, tugas ITS sebagai PTN adalah mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan melakukan beberapa penelitian.

SDM dan penelitian unggul inilah yang nantinya akan membantu menjawab permasalahan masyarakat. “Misalnya, dengan ikut membangun suatu wilayah, seperti yang saat ini sedang kita lakukan dengan Kabupaten Ngawi,” paparnya mencontohkan.

Rektor yang kerap disapa Ashari ini berpendapat, Kabupaten Ngawi memiliki potensi besar yang masih bisa dikembangkan. Mulai dari segi pertanian, perikanan, hingga pendidikan. “Tim Pusat Penelitian dari ITS juga sudah meninjau apa saja yang perlu dikembangkan dari kabupaten ini (Ngawi, red),” ungkapnya.

Sepakat dengan Ashari, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD juga melihat potensi besar dari Kabupaten Ngawi.

Bambang menilai, kepurbakalaan yang ada di kabupaten tersebut dapat dijadikan objek wisata berskala internasional. Hal tersebut diyakininya, karena kepurbakalaan Ngawi yang juga memiliki daya tarik wisata.

Namun sampai saat ini, lanjut Bambang, belum ada pengelolaan yang tepat untuk kepurbakalaan ini. “Dengan sedikit sentuhan digital saya yakin ini akan menjadi objek wisata yang menarik banyak wisatawan,” ujar wakil rektor yang membidangi inovasi, kerja sama, kealumnian dan hubungan internasional tersebut.

Bupati Ngawi Ir H Budi Sulistyono mengungkapkan, saat ini Kabupaten Ngawi berkeinginan untuk menciptakan kawasan ekonomi baru mulai dari segi pendidikan, wisata, hingga pertanian.

Oleh karena itu, Bupati Ngawi memilih ITS untuk memetakan potensi mana yang bisa dikembangkan bersama-sama sehingga tercipta kawasan ekonomi baru.

Dalam pertemuan tersebut, Pemkab Ngawi menyuguhkan beberapa permasalahan yang saat ini sedang dihadapi dan membutuhkan bantuan dari ITS.

Seperti yang disampaikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi tentang musim panen yang lebih cepat satu bulan dibanding dengan kabupaten lainnya, sehingga membuat industri pengolahan panen belum maksimal. Tidak hanya itu, kurangnya alat mesin pertanian juga menjadi masalah lanjutan.

Dinas Pariwisata Kabupaten Ngawi pun mengharapkan adanya bantuan dari ITS yang menginginkan penataan, konsep, dan desain wisata.

Demikian pula Dinas Koperasi yang menginginkan pengembangan UMKM, Dinas Pendidikan yang menginginkan peningkatan kompetensi guru, Dinas Pangan dan Perikanan yang menginginkan pengembangan branding kemasan.

Serta Dinas Perencanaan yang mengharapkan adanya mahasiswa ITS yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Ngawi.

“Saya harap ITS dapat membantu kami mengatasi masalah-masalah tersebut, sehingga Kabupaten Ngawi berkembang menjadi smart city,” tutur Budi Sulistyono penuh harap.

Menanggapi permasalahan-permasalahan yang diajukan, Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informasi Cerdas ITS Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT menyampaikan, ITS akan berusaha membantu Kabupaten Ngawi mengatasi masalah tersebut.

Misalnya, seperti menjadikan Kabupaten Ngawi sebagai bahan permasalahan untuk Tugas Akhir (TA) mahasiswa dan mengirimkan mahasiswa untuk KKN di sana.

“Masalah yang nyata ini bisa dijadikan sebagai bahan TA mahasiswa kami,” ungkap dosen Teknik Komputer ini.

Pada akhir pertemuan, Rektor ITS berharap agar permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi bersama sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani itu. “Saya yakin bentuk tindak lanjut dari MoU ini akan segera terlaksana,” tandasnya optimistis. (ita)