Investor Swasta Mulai Bangun IKN
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Investor Swasta Mulai Bangun IKN

Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Agung Wicaksono, menyatakan mulai pekan depan sejumlah investor swasta dalam negeri sudah mulai melakukan pembangunan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Para investor tersebut akan mulai membangun hotel, rumah sakit, mal, dan fasilitas lainnya.

“Pekan depan, investor swasta mulai membangun hotel, rumah sakit, mal, dan fasilitas olahraga yang bukan dari skema dana APBN. Investasi swasta sudah masuk ke IKN Nusantara, kita saksikan groundbreaking-nya pekan depan,” kata Agung dalam Business Forum Talkshow: “Peluang Investasi dan Pembiayaan Infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN)” dalam rangkaian acara Sewindu Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Rabu (13/09).

Agung menambahkan, pembangunan IKN bukan sekedar pembangunan ibu kota administratif, tetapi juga membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Pembangunan IKN bukan hanya peluang bagi perekonomian nasional, namun juga menjadi peluang global dan ini merupakan peluang yang jarang terjadi bahkan dalam sejarah dunia. hal ini dikarenakan pemindahan ibu kota negara dari satu pulau ke pulau lainnya baru terjadi di Indonesia,” kata Agung.

Berdasarkan UU No 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.

Agung mengungkapkan, pihaknya telah menerima 284 letter of intent (LoI) atau komitmen awal untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 284 LoI tersebut berasal dari 21 negara.

Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan banyak negara yang berminat investasi di IKN. Ada delapan langkah berinvestasi di IKN, yaitu LOI submission, one on one meeting, response letter, feasibility study, LOI review and prioritization, confirmation letter, NDA dan Data Request, dan Deal Closing.

“Dari tahapan ini sudah kita terima 284 LOI dari sekitar 21 negara, terbanyak hampir setengah lebih dari dalam negeri, merah putih. Negara-negara tetangga Malaysia Singapura cukup signifikan, China sama Jepang juga signifikan,” kata Agung.

Menurut Agung, saat ini ada 12 sektor investasi prioritas pengembangan kawasan IKN, termasuk energi baru terbarukan dan perumahan.

“Saat ini mungkin yang paling besar itu perumahan, kalau jelas KPBU sekarang yang paling dibutuhkan untuk membangun hunian dari ASN. Dari APBN, PUPR sudah membangun 47 tower. Tapi tidak cukup, harus didukung peran swasta oleh KPBU,” tuturnya.

Agung menjelaskan ada salah satu investor IKN yang berinvestasi membangun infrastruktur jalan yang seharusnya dibangun oleh APBN, namun bersedia bangun tapi mendapat insentif sehingga dapat potongan.

“Mereka sudah tertarik bangun jalan atau bangun, sudah mulai menghasilkan insentif. Investor tertarik karena memang ada paket kebijakan,” ujar Agung. (ist)