Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi sepanjang periode April–Juni (triwulan II) Tahun 2021 yang mencapai Rp223,0 triliun serta data realisasi investasi secara kumulatif sepanjang periode Januari–Juni 2021 yang mencapai Rp442,8 triliun.
Realisasi investasi selama triwulan II-2021 mengalami peningkatan sebesar 16,2% dibandingkan periode yang sama pada 2020 (Rp191,9 triliun). Oleh karena itu, capaian investasi pada periode Januari–Juni ini menyumbang 49,2% terhadap target 2021 yang telah disesuaikan menjadi Rp900 triliun dan dapat menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 311.922 orang.
Apabila dilihat capaian triwulan II dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020, PMA tumbuh sebesar 19,6% dan PMDN sebesar 12,7%. Capaian PMA di triwulan II tumbuh sebesar 4,5% jika dibandingkan dengan capaian triwulan I-2021.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam siaran pers kementeriannya mengatakan usaha keras pemerintah untuk mendorong persebaran investasi di seluruh wilayah Indonesia telah menunjukkan tanda-tanda yang sangat positif sejak 2020 dengan capaian total realisasi investasi PMA PMDN triwulan II di luar Pulau Jawa sebesar 51,0%.
Apabila diakumulasikan, capaian realisasi investasi pada semester I-2021 di luar Pulau Jawa adalah sebesar 51,5%. Hal ini menunjukkan arah kebijakan Presiden Jokowi pada periode pertama untuk menggenjot infrastruktur di luar Pulau Jawa telah memberikan kepercayaan di kalangan investor untuk berinvestasi di luar Pulau Jawa. “Luar biasanya mayoritas investasi di luar Pulau Jawa adalah sektor sekunder atau industri,” kata Bahlil.
Berdasarkan capaian investasi tersebut, terlihat kontribusi yang cukup siginifikan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp106,2 triliun atau 47,6% dari total capaian dengan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 165.684 orang atau 53,1% dari total penyerapan tenaga kerja yang terjadi.
Berikutnya, untuk sektor penyumbang terbesar berasal dari sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (19,3%), sedangkan untuk lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada di Jawa Timur (13,1%).
Dalam periode yang sama, realisasi PMA adalah sebesar Rp116,8 triliun atau 52,4% dari total capaian dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 146,238 orang.
Selanjutnya, untuk sektor penyumbang realisasi PMA terbesar berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (22,1%), dan untuk lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat (19,8%). PMA yang menyumbangkan realisasi terbesar berasal dari negara Singapura (26,4%).
Lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara adalah: Singapura (USD4,7 miliar), Hongkong, RRT (USD2,3 miliar); RR Tiongkok (USD1,7 miliar); Belanda (USD1,3 miliar); dan Korea Selatan (USD1,1 miliar).
Lima besar sektor PMA pada triwulan II ini di antaranya adalah sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Riau, serta sektor kawasan industri dan perkantoran di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Sedangkan, lima besar sektor PMDN di antaranya adalah sektor industri makanan dan minuman, dan sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang semuanya berada di wilayah Pulau Jawa.
Apabila dilihat dari persebarannya, persentase realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai 49,0% dengan nilai investasi sebesar Rp109,2 triliun. Sedangkan persentase realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar 51,0% dengan nilai investasi sebesar Rp113,8 triliun.
Lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat (USD3,0 miliar), DKI Jakarta (USD2,0 miliar); Maluku Utara (USD1,4 miliar); Sulawesi Tengah (USD1,1 miliar); dan Riau (USD1,0 miliar).
Adapun lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan sektor usaha adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya (USD3,5 miliar); Transportasi, gudang, dan telekomunikasi (USD1,8 miliar); Industri makanan (USD1,5 miliar); Pertambangan (USD1,5 miliar); dan Listrik, gas, dan air (USD1,4 miliar).
Apabila seluruh sektor industri digabung maka terlihat sektor ini memberikan konstribusi sebesar USD8,3 miliar atau 52,9% dari total PMA.
Secara kumulatif sepanjang periode Januari–Juni 2021, kinerja realisasi investasi Indonesia tercatat mencapai Rp442,8 triliun atau 49,2% dari target Rp900 triliun pada akhir tahun. Capaian ini terdiri atas PMA sebesar Rp228,5 triliun dan PMDN sebesar Rp214,3 triliun. Kinerja tersebut berhasil menyerap 623,715 orang tenaga kerja Indonesia.
Lebih lanjut dijabarkan dari kinerja realisasi investasi periode Januari–Juni 2021 tersebut, terlihat kontribusi terbesar berasal dari PMA sebesar Rp228,5 triliun atau 51,6% dari total realisasi, dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 292.401 orang.
Selanjutnya, untuk sektor penyumbang terbesar berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya (22,2%) dan lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat (19,4%). Sedangkan untuk negara asal investasi terbesar dari Singapura (30,1%).
Sementara pada periode yang sama, realisasi investasi PMDN memberikan kontribusi sebesar Rp214,3 triliun atau 48,4% dari total capaian dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 331.314 orang. Selanjutnya, untuk sektor penyumbang terbesar berasal dari sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (19,7%) dan lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat (13,2%).
Menteri Bahlil optimistis target yang diberikan Presiden Jokowi sebesar Rp900 triliun akan tercapai di akhir tahun. Terjadi kenaikan realisasi investasi PMDN pada periode Triwulan II-2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 sebesar 12,7%, yaitu dari Rp94,3 triliun menjadi Rp106,2 triliun.
Juga realisasi investasi PMA pada periode Triwulan II-2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 naik sebesar 19,6%; yaitu dari Rp97,6 triliun menjadi Rp116,8 triliun.
Sedangkan realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada Januari–Juni 2021 mencapai 623.715 orang yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 331.314 orang (53,1%) dan proyek PMA sebanyak 292.401 orang (46,9%). (indonesia.go.id)