Triwulan II – 2018 (q to q) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Timur mengalami pertumbuhan sebesar 2,46 persen. Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang mengalami pertumbuhan meskipun tidak sebesar industri manufaktur mikro dan kecil yang tumbuh 4,66 persen.
“Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I – 2018 yang mengalami kontraksi atau tumbuh negatif mencapai 0,72 persen, maka pertumbuhan pada triwulan II lebih tinggi 3,18 persen poin,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, Senin (13/8), seperti dilansir Jatimnews Room.
Demikian juga jika pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Timur pada triwulan II – 2018 dibandingkan dengan pertumbuhan produksi tingkat nasional yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,49 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Timur pada triwulan II lebih tinggi 0,97 persen poin.
Sektor Industri besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan produksi lebih dari empat persen adalah industri Industri Minuman 4,65 persen, industri bahan Kimia dan barang dari bahan kimia 4,98 persen, industri makanan 6,20 persen dan industri pengolahan tembakau mengalami perubahan cukup tinggi sebesar 14,46 persen
Selanjutnya sektor industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negati ) produksi lebih dari sepuluh persen adalah industri mesin dan perlengkapan Ytdl -10,38 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya-10,82 persen.
Industri logam Dasar -11,20 persen, industri furnitur -11,62 persen, industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer -14,49 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional -18,27 persen, industri teksti -23,30 persen, industri kayu, barang dari kayu dan cabus (tidak termasuk furnitur), dan barang anyaman dari bambu, potan dan sejenisnya-23,75 persen. (jnr)