Indeks Literasi Digital Jatim Unggul
KOMUNITAS PERISTIWA

Indeks Literasi Digital Jatim Unggul

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Pemprov Jatim dan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota se Jawa Timur di Hotel Grand Mirama Kota Malang, Rabu (22/11).

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur, dan BPSDM Kementerian Kominfo RI.

DLA merupakan program pelatihan pengembangan SDM dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dikhususkan untuk level pimpinan di sektor publik (Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi) dan sektor private (swasta).

Mengusung tema “East Java Smart Digital Leaders”, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas para pimpinan dalam menginisiasi dan mendorong perubahan dalam rangka mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Dalam sambutannya Wagub Emil mengatakan, pelatihan ini merupakan lanjutan dari program peningkatan transformasi digital. Di jenjang sebelumnya, terdapat gerakan nasional literasi digital yang menyasar masyarakat umum. Kemudian Digital Talent Scholarship untuk melahirkan profesional-profesional yang akan masuk ke berbagai lini kehidupan.

“Dan sekarang bagaimana para impact full ini juga bisa memiliki digital kompetensi. Sebab, peserta pelatihan ini merupakan para pejabat yang mengurus 40 juta warga Jatim, yang mengurus provinsi dengan kontribusi terbesar kedua terhadap perekonomian Indonesia,” katanya.

Kompetensi digital bagi para pemimpin di instansi-instansi pemerintahan ini sangat penting untuk menjawab tuntutan dari masyarakat yang begitu tinggi secara efektif dan efisien.

“How to be more with less? Bagaimana melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit resources? Jawabannya adalah dengan digitalisasi,” imbuhnya.

Wagub Emil menambahkan, guna melaksanakan transformasi digital tersebut tantangan pertama yang dihadapi para pejabat beserta ASN ialah kultur. Bagaimana mengubah kultur kerja dari konvensional menjadi memanfaatkan teknologi digital.

Contoh sederhananya terkait komunikasi. Dengan teknologi berupa whatsapp komunikasi untuk menyelesaikan suatu permasalahan tidak lagi harus bertatap muka, mengatur jadwal bertemu, dan lain sebagainya.

“Apalagi sekarang perkembangan AI sudah begitu pesat. Kini dengan chat gpt, kita bisa dengan mudah menganalisa isi suatu dokumen atau membuatkan materi dari berbagai sumber,” ujarnya.

“Tinggal bagaimana kultur kerja kita bisa mengadaptasi kecanggihan teknologi digital guna menunjang kecepatan dan ketepatan pekerjaan,” imbuhnya.

Di Jawa Timur sendiri, saat ini berbagai indikator perkembangan digitalisasi menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan hasil survei Kementerian Kominfo RI, Indeks Masyarakat Digital dan Indeks Literasi Digital Jawa Timur pada tahun 2022 selalu berada di atas rata-rata nasional.

“Indeks Literasi Digital Nasional di tahun 2022 adalah sebesar 3,54. Sementara itu, Indeks Literasi Digital Jawa Timur di tahun 2022 sebesar 3,58. Angka ini meningkat dari tahun 2021 yaitu 3,55. Lalu data Indeks Masyarakat Digital Jatim sebesar 39,42. Capaian Jawa Timur ini berada di atas Indeks Masyarakat Digital Nasional yang sebesar 37,80,” jelasnya.

Capaian tersebut tidak terlepas dari strategi transformasi digital yang dijalankan oleh Pemprov Jatim. Strategi tersebut antara lain pertama, penguatan kebijakan melalui penerbitan peraturan gubernur tentang standar aplikasi, sistem pemerintahan berbasis elektronik dan satu data. Kedua, peningkatan kapasitas SDM digital. Ketiga, optimalisasi infrastruktur TIK. Dan keempat, pengendalian pembangunan aplikasi.

“Semoga dengan pelatihan ini, para peserta yang notabenenya pimpinan di berbagai instansi pemerintahan bisa meningkatkan kompetensi digitalnya sehingga membawa transformasi digital di Jatim lebih pesat lagi dan mewujudkan birokrasi kelas dunia,” pungkasnya. (ita)