Hubungkan Tanah Papua dengan Internet
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Hubungkan Tanah Papua dengan Internet

Agenda Pemerintah untuk memastikan pemerataan pembangunan bidang telekomunikasi terwujud bertahap. Melalui penyediaan akses telekomunikasi USO dan internet rakyat, Badan Aksesibilitas Teknologi Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika membangun Base Tranceiver Station (BTS) di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dan akses internet untuk sekolah serta Puskesmas.

Menteri Kominfo Rudiantara mengunjungi dua kabupaten terdalam di tengah Papua yaitu Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Membramo Raya untuk melihat secara langsung layanan telekomunikasi USO dan memastikan rencana Palapa Ring Timur berjalan dengan baik.

“Sesuai dengan agenda Pemerintahan Pak Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, Kominfo dan BAKTI menyediakan akses untuk seluruh masyarakat Indonesia. Membangun dengan Indonesia Sentris mulai dari pinggiran agar setara dengan di Jawa, Sumatera dan Kalimantan,” kata Rudiantara, Selasa (17/07) di SMKN 1 Mulia Kab. Puncak Jaya, Papua.

Indonesia Sentris menurut Menteri Rudiantara merupakan cara yang dilakukan pemerintah sesuai dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

“Pinggiran bukan terpinggirkan, tapi bagian dari NKRI yang harus dijaga seutuhnya. Puncak Jaya ini tengahan (karena berada di tengah Papua) dan kita selalu bekerja untuk adik-adik kita dan masa depan yang lebih baik,” jelasnya.

Bahkan Menteri Kominfo menargetkan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia akan terhubung dengan jaringan backbone internet cepat pada Tahun 2019. “Ini kebijakan keberpihakan pemerintah untuk memastikan seluruh rakyat bisa akses internet cepat,” tandasnya.

Akses telekomunikasi dalam pandangan Menteri Kominfo merupakan hak warga negara Indonesia. “Bulan depan Indonesia sudah merdeka 73 tahun, kita sudah merdeka dari penjajah tapi belum merdeka dari internet,” ungkapnya.

Tanah Papua, menurut Mekominfo merupakan berkah besar bagi Bangsa Indonesia. “Tanah Papua beri berkah bagi kita, tadi dalam perjalanan ke sini diberitahu Pak Sekda Prov itu di gunung situ emas paling besar. Dulu banyak orang tinggal ambil saja, hanya saja untuk menerimanya saya harus terbang,” tuturnya mengagumi keindahan dan potensi Papua.

Rudiantara mengakui adanya tantangan dalam membangun infrastruktur di kawasan Papua. “Demikian halnya dalam hal membangun telekomunikasi. Papua tak seperti Jawa yang kondisi geografisnya lebih mudah dibangun,” katanya.

Dalam mewujudkan konektivitas sesuai dengan prioritas Pemerintah, Menkominfo menunjukkan tekadnya. “Kami tidak akan menyerah. Semua kabupaten di Papua dan Papua ada 41 kabupaten yang akan dibangun jaringan tulang punggung internet cepat. Ada 31 (daerah kabupaten) yang baru untuk dibangun akses yang baru inernet kecepatan tinggi. Ini kebjikan keberpihakan dari pemerintah yang Indonesia Sentris,” jelasnya.

Secara khusus Menkominfo meminta bantuan Bupati dan seluruh jajarannya untuk memastikan akses internet bisa terwujud. “Kita canangkan pada 2020 mudah-mudahan tidak ada desa yang tidak ada BTS. Pada tahun 2019 di Puncak Jaya desa yang belum dipasang, mudah-mudahan bisa dipasang (internet). Kami mohon bantuan dari Pak Bupati karena masalah di Papua ini soal tanah. Nomor satu soal perizinan, kedua tanah kalau tidak ada tanah pasang antena dimana?” pintanya.

Mengenai akses internet yang sudah digunakan untuk kebutuhan sekolah, Menteri Kominfo memastikan tahun ini akan ada penambangan titik akses internet. “Sampai akhir tahun ini akan ada penambahan kapasitas. Tadi Bapak Bupati minta ada tambahan dua titik, kami akan kasih empat titik,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda menghargai terobosan baru pemerintah pusat untuk membangun telekomunikasi di kawasan terdepan, terpencil dan tertinggal. “Terobosan baru Pemerintah Jokowi-JK untuk membangun telekomunikasi di daerah 3T sangat dirasakan manfaatnya. Terima kasih atas akses internet rakyat di sekolah, Puskesmas, serta lokasi publik,” katanya. (sak)