Hafiz Cilik Indonesia di MTQ Internasional
KOMUNITAS PERISTIWA

Hafiz Cilik Indonesia di MTQ Internasional

Lantuan ayat-ayat suci Al-Quran yang dibawakan dua hafiz cilik Indonesia, Muhammad Ghozali Akbar (10 tahun) dan Kamil Ramadhan (11 tahun) menggema di puncak acara MTQ Internasional Moskow ke-19 (19th Moscow International Quran Reciting Competition) kategori hafiz atau hafalan di Moskow, Minggu (21/10).

Kehadiran kedua hafiz cilik Indonesia ini sebagai tamu undangan khusus dari Dewan Mufti Rusia.

“Kami datang dari Indonesia ke Moskow, Rusia ingin memberikan hal yang berharga, berupa cinta kasih kami dan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran,” kata Ike Muttaqin, Ketua Yayasan Wakaf De Muttaqin Pesantren Yatim Tahfizil saat berada di atas panggung mendampingi Ahmad dan Kamil.

Lebih dari 6.000 orang hadir pada acara tersebut yang umumnya masyarakat muslim Rusia di Moskow dan sekitarnya yang memenuhi gedung Crocus City Hall. Hadir pula para tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk korps diplomatik.

Para penonton menyaksikan kepiawaian Ahmad dan Kamil dalam hafalan Al-Quran. Surat yang dibaca hafiz cilik Indonesia adalah Surat Ar-Rahman ayat 1-40. Banyak di antara yang hadir merasa terharu, bahkan ada yang menitikkan air mata.

Tidak hanya karena mendengar lantunan dan kemampuan yang dimiliki kedua hafiz cilik ini, tetapi juga latar belakang kehidupan mereka yang diketahui dari tayangan singkat.

Ahmad adalah seorang anak yatim dan mulai belajar membaca Al-Quran sejak usia 8 tahun dan dalam waktu 8,5 bulan berhasil menghafal 30 juz Al-Quran. Kamil juga seorang anak yatim bahkan sempat menjadi pengemis. Kamil mulai menghafal Al-Quran sejak usia 8 tahun dan berhasil hafal 30 juz dalam waktu 6,5 bulan.

Kedua hafiz cilik ini tidak hanya pandai menghafal Al-Quran, tetapi juga hafal nomor dan nama surat, nomor ayat, nomor halaman dan bahkan urutan baris yang dibacanya. Ahmad pernah menjadi juara pertama dan Kamil juara ketiga pada lomba Hafiz Indonesia tahun 2017.

Pada lomba Hafiz Internasional 2018 di Jeddah, Ahmad memperoleh juara ketiga dan Kamil menempati posisi keenam.

Di akhir acara MTQ Internasional Moskow ke-19 ini, Ahmad dan Kamil mendapat banyak ucapan selamat dari para penonton yang menghampirinya.

Saking terharu dan kagum, beberapa orang memberikan sedekah kepada kedua hafiz cilik Indonesia, dan bahkan ada yang ingin membelikan pakaian. Tidak sedikit di antara mereka yang mengabadikan momen ini dengan foto bersama atau swafoto.

Ike Muttaqin menyampaikan rasa syukur atas keikutsertaan dua hafiz cilik Indonesia dalam MTQ di Moskow. Ketua Yayasan Wakaf De Muttaqin Pesantren Yatim Tahfizil ini berharap kiprah Ahmad dan Kamil dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang lain untuk lebih mencintai Al-Quran dengan banyak membaca, menghafal dan mengamalkannya.

MTQ Internasional Moskow ke-19 yang diselenggarakan oleh Dewan Mufti Rusia berlangsung pada 18-21 Oktober 2018 dan diikuti oleh 33 peserta dari 33 negara.

Di antara negara-negera tersebut seperti Rusia, Bosnia Herzegovina, Serbia, Turki, Mesir, Yordania, Irak, Iran, Qatar, Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab, Palestina, Suriah, Tunisia, Yaman, Tanzania, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Uzbekistan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia. Babak kualifikasi dilangsungkan di Masjid Agung Moskow.

Indonesia diwakili Muhamad Adbul Faqih dari Jawa Tengah. Meskipun belum berhasil menjadi yang terbaik, kehadiran wakil Indonesia melalui Kementerian Agama RI ini turut menyemarakan lomba dan mempererat ukhuwah Islamiah.

Pada lomba kali ini, juara pertama diraih oleh Al-Awsagi Abdulhakim dari Yaman, peringkat kedua oleh Muhammad Abdulkadir dari Tunisia, dan posisi ketiga oleh Waleed Al Marzouqi dari Uni Emirat Arab. Salah satu dewan juri MTQ adalah Said Aqil Husin Al Munawar dari Indonesia yang pernah menjabat Menteri Agama tahun 2001-2004.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi yang hadir pada acara puncak MTQ ini menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Tim Indonesia, baik peserta, dua hafiz cilik, para pendamping, maupun perwakilan juri.

Menurut Dubes Wahid, keikutsertaan ini turut lebih mendekatkan, tidak hanya hubungan antara bangsa Indonesia dengan Rusia, tetapi juga antara sesama masyarakat muslim di dunia.

“Untuk pertama kalinya panitia mengundang dua hafiz cilik dari Indonesia dan ini merupakan pengakuan luar biasa kepada Indonesia,” kata Dubes Wahid.

Rusia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di Eropa yang berjumlah sekitar 25 juta orang atau 17% dari keseluruhan jumlah penduduk Rusia. Islam merupakan agama yang berkembang dan saat ini terdapat lebih dari 7 ribu masjid di Rusia.(kemlu.go.id)