Menteri ESDM yang diwakili Sekretaris Jenderal sekaligus Plt. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial memimpin Groundbreaking Pembangunan Pipa Gas Ruas Transmisi Cirebon-Semarang, pekan lalu bertempat di Rest Area Tol Km 379 A Batang-Semarang.
Groundbreaking ditandai penekanan sirine bersama dengan Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi Bin Yahya, Direktur Utama PT. Rekayasa Industri, Yanuar Budinorman, Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Plh. Sekda Jawa Tengah, Herru Setiadhie, dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP, Yusuf Didi Setiarto.
Ego menjelaskan, Pembangunan Ruas Pipa Gas Transmisi Cirebon-Semarang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi tantangan belum optimalnya pengembangan Kawasan Industri yang disebabkan terhambatnya infrastruktur energi sehingga belum dapat menjamin ketersediaan pasokan dan kontinuitas energi khususnya gas bumi sebagai bahan bakar maupun bahan baku Industri di Jawa Tengah.
“Kami (Kementerian ESDM) yakin bahwa PT Rekayasa Industri akan terus menunjukkan komitmennya untuk dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan waktu yang diberikan selama 24 bulan,” ujar Ego.
Kawasan Industri dimaksud tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019 tentang Percepatan pembangunan ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang, disebutkan percepatan dan pemerataan pembangunan ekonomi kawasan di Jawa Tengah diantaranya adalah quick win pengembangan Kawasan Industri Kendal dan quick win Kawasan Industri Brebes.
Selain itu, di sepanjang ruas pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang, BPH Migas telah mengusulkan kepada Menteri ESDM berdasarkan usulan dari Badan Usaha untuk memasukkan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi (WJD) yaitu Kabupaten Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes dan Cirebon untuk masuk kedalam Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), di sepanjang ruas transmisi ini terdapat 2.632.668 Rumah Tangga yang potensial menjadi konsumen Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) yang harganya sesuai dengan amanat Undang-Undang ditetapkan oleh BPH Migas.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dalam sambutannya menambahkan, pipa gas Cirebon-Semarang ini merupakan infrastruktur strategis yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang akan menghubungkan pipa sepanjang Jawa (trans jawa) dari Banten hingga Jawa Timur dengan panjang 1.538 km.
Selain itu pipa ini nantinya akan mendukung terintegrasinya pipa Trans Sumatera dan Trans Jawa sepanjang total diperkirakan mencapai 3.574 km dengan ruas yang belum dilelang adalah dari KEK Sei Mangke-Dumai dan memanfaatkan pipa dedicated hilir di Muara Bekasi-Tegalgede sepanjang 37 km sebagai pipa open access (3rd party access). (ist)