Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyepakati kerja sama pembangunan sarana pendukung di rest area tol Jakarta hingga Surabaya. Hal itu dilakukan menyusul baal rampungnya tol Trans Jawa dan bisa digunakan tahun depan.
Empat BUMN yaitu PT Jasa Marga, PT Pertamina, PT Kereta Api Indonesia dan PT Pos Indonesia sepakat membangun SPBU dan tempat istirahat dan pelayanan (TIP).
Sekretaris Menteri BUMN Imam Apriyanto Putro menjelaskan, saat ini ada rencana pembangunan 18 SPBU sampai Mei 2019. 10 dari titik SPBU yang akan dibangun ada di jalur Cawang sampai Surabaya.
“Saat ini ada 18 rencana pembangunan SPBU, tapi rencananya sampai Mei 2019 ada 10 SPBU, titik nolnya ada di Cawang, sampai ke arah Surabaya. Syukur kemarin bu menteri bilang Trans Jawa juga sudah tinggal finishing, mudah-mudahan kelar sampai Surabaya,” kata Imam di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (26/11).
“Bahkan tidak hanya sampai Surabaya, bahkan sampai Probolinggo. Ini semua karena kontrol kami tiap hari. Mohon para dirut juga pada bisa menyatukan agar langkah ini bisa bersama sebagai satu keluarga,” imbuhnya.
Selain itu sinergi ini juga dilakukan sebagai langkah untuk mempermudah akses masyarakat untuk pembelian produk Pertamina, baik Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquified Petroleum Gas (LPG) dan Pelumas dengan membangun outlet penjualan dan SPBU dengan memanfaatkan aset KAI dan Pos Indonesia di seluruh Indonesia.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati di sela-sela penandatangan mengatakan kerja sama dengan KAI dan Pos Indonesia merupakan upaya pemerintah melalui BUMN untuk memperluas jaringan penjualan serta menyalurkan produk Pertamina ke berbagai wilayah Indonesia dengan mengoptimalkan aset dan memanfaatkan armada BUMN.
“Kami bersinergi mengembangkan potensi bisnis masing-masing dan memperkuat jaringan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan energi di masyarakat dengan mengoptimalkan aset negara yang dikelola BUMN,” kata Nicke.
Butir kesepakatan kerja sama Pertamina dengan Pos Indonesia meliputi pemanfaatan jaringan outlet pos untuk penjualan produk Pertamina seperti elpiji, penggunaan armada pos untuk mengantarkan produk Pertamina ke konsumen.
Serta memanfaatkan lahan-lahan Pos Indonesia untuk pembangunan SPBU. PT Pos memiliki jaringan yang sangat luas yaitu lebih dari 4.800 Kantor Pos di Indonesia, dan lebih dari 4.300 di antaranya telah online.
Sedangkan jumlah titik layanannya mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantor Pos sendiri dan lebih dari 49 ribu berbentuk Agen Pos. Dengan jaringan yang sangat luas ini, Kantor Pos merupakan tempat yang sangat strategis untuk penjualan produk Pertamina.
Di samping itu melalui MoU tersebut akan dijajaki pemanfaatan lahan milik Pos Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai SPBU serta kerja sama lainnya yang akan disepakati bersama.
Sementara kerja sama dengan KAI, dilaksanakan berdasarkan butir kesepakatan yakni optimalisasi pengelolaan aset KAI untuk pembangunan SPBU ataupun unit bisnis lainnya, peningkatan pengiriman BBM dan produk Pertamina lainnya dengan menggunakan moda kereta api, serta pengembangan usaha potensial lainnya.
Penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina dengan KAI dilakukan Ditur Pertamina Nicke Widyawati dan Dirut PT KAI, Edi Sukmoro. Demikian juga kerja sama antara Pertamina dengan Pos Indonesia dilakukan Dirut Pertamina dan Dirut Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setijono.
Penandatanganan ini disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, dan Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro. (sak)