Geopark Nasional Kaldera Toba
JALAN-JALAN

Geopark Nasional Kaldera Toba

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Danau Toba di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pekan lalu.

Selain meresmikan Pusat Informasi Geopark, pada kesempatan tersebut juga ditandatangani pula naskah penyerahan Pusat Informasi yang disampaikan kepada Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga.

Menteri ESDM menyampaikan harapannya agar ke depan geocenter ini dapat berkembang menjadi geocenter berstandar internasional.

“Tolong agar dapat dioperasikan dengan baik. Kita bantu dan dukung Pemkab untuk mengisi dan mengoperasikan. Ini adalah salah satu geopark di atas gunung yang terbesar di dunia, bahkan di Eropa saya tidak lihat yang sebesar ini. Tantangannya adalah bagaimana membuatnya menjadi pusat tujuan wisata,” pesan Jonan.

Selain operasional dari Pusat Informasi ini, infrastruktur juga menjadi perhatian Pemerintah. “Nanti prasarana kereta api relnya diperbaiki dari Medan ke Siantar yang tadinya 3 jam kalau itu diperbaiki nanti itu bisa 1 jam,” lanjutnya.

“Tantangan paling penting, tidak ada yang bisa mengembangkan kecuali Bapak Ibu yang asli sini. Listrik, infrastruktur, dan penunjangnya akan ditingkatkan, tapi core-nya harus bagus. Kalau dikelola dengan kualitas sama pasti harganya nanti sama dengan Eropa,” ujar Jonan.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar menyampaikan, peresmian ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk mempercepat proses pengakuan Kaldera Danau Toba sebagai warisan geologi dunia dan masuk menjadi anggota UNESCO Global Geopark.

Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Danau Toba menyajikan beragam informasi atas kronologi historis peristiwa super volcano membentuk kaldera gunung api serta keunikan peristiwa geologi lainnya.

Selain itu, kehadiran tempat yang memiliki luas 17 x 8 meter ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa cinta dalam melindungi warisan geologi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian bumi.

Kaldera Danau Toba terjadi akibat letusan besar gunung api (letusan katastrofik) di Sumatera Utara pada 74.000 tahun silam. Letusan tersebut menyisakan lekukan cukup dalam di dasar kaldera yang berisi air dengan kedalaman maksimum 550 meter dan luas 1.130 km2.

Letusan tersebut mengakibatkan bumi dilanda musim dingin yang berkepanjangan dan berujung pada kematian dan kepunahan makhluk hidup. Salah satu peristiwa geologi pasca pembentukan kaldera adalah terbentuknya Pulau Samosir akibat pengangkatan sebagian besar danau ke permukaan.

Luas dinding Kaldera Danau Toba mencapai 3.658 km2 yang berada pada delapan kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hansudutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Simalungun.

Geopark merupakan wilayah geografis terpadu dengan mengedepankan perlindungan lanskap dan situs geologi yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara konservasi, edukasi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Indonesia memiliki sekitar 40 geoheritage yang tersebar di berbagai provinsi. Selain Geopark Kaldera Toba, yang telah dan akan ditetapkan sebagai Geopark Dunia oleh UNESCO adalah Geopark Batur Bali, Geopark Gunung Sewu Yogya – Jawa Tengah – Jawa Timur, Geopark Merangin Jambi, Geopark Rinjani Nusa Tenggara Barat dan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu, Jawa Barat. (sak)