Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menekankan, dirinya tidak akan membawa perasaan alias baper terhadap tulisan-tulisan media massa yang mengkritiknya. Menurutnya, banyak artikel dari media massa mengedukasi masyarakat.
Ganjar pun menyampaikan terima kasih kepada media yang telah meliput kegiatan kampanye selama 75 hari untuk mengawal Pemilu 2024.
“Dan saya juga tidak akan baperan kok dengan tulisan-tulisan yang dimunculkan, tapi yang penting itu bisa mengedukasi masyarakat,” kata Ganjar kepada wartawan, Senin (12/02).
Ganjar menyatakan, dirinya sudah terbiasa untuk dikritik. Maka sebuah kritikan akan menjadi biasa ketika bisa membuka ruang hati yang terbuka, dan pikiran yang terbuka.
“Layaknya orang sedang bertinju, dalam satu ring, ditentukan tempatnya, lalu ditentukan durasinya, waktunya, maka setelah selesai keluar dari ring, ya sudah kita selesai sebagai sesama atlet, gitu lah,” tegas Ganjar.
Ganjar menilai, saat media massa terbuka, maka akan semakin baik dan bisa sangat mengedukasi masyarakat. Ganjar pun mengklaim, bahwa dirinya mendorong dan menjaga agar kehidupan insan pers bisa lebih baik.
“Maka ketika saya mendapatkan amanah waktu itu menjadi gubernur, ya saya terinspirasi apa yang terjadi di Jakarta waktu gubernur terdahulu yang menyampaikan bahwa pemerintah daerah perlu dikritik,” papar Ganjar.
Kemudian pada waktu itu, lanjut Ganjar, Pemda DKI Jakarta membuat Lembaga Bantuan Hukum (LBH), namun menjadi pihak yang mendapatkan serangan pertama dari pers.
“Inspirasi ini era Pak Ali Sadikin waktu itu, saya coba adopsi, kalau sekarang kita dorong, mari kita dorong persnya. Persnya yang dilatih, persnya yang diberikan ruang, pemda membantu, meskipun kemudian dia akan mengkritik kita, maka itu adalah edukasi yang perlu kita berikan. Saya kira wajib hukumnya siapapun untuk punya komitmen pada kebebasan pers ini,” pungkas Ganjar. (gp)