Ganjar Respon Kemacetan di Juwana
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Ganjar Respon Kemacetan di Juwana

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon keluhan masyarakat dan pengguna Jalan Raya Kudus-Pati, terkait kemacetan panjang akibat pekerjaan perbaikan di Jembatan Juwana. Jumat (03/03), Ganjar mengecek langsung progres pengerjaan jembatan tersebut.

Saat peninjauan tersebut, Ganjar didampingi Plt Asisten II Prov Jateng Sujarwanto, Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Hanung Triyono, Kepala BBWS Pemali Juwana Adek Rizaldi, Kepala BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta Wida Nurfaida, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Pati.

Di lokasi, Ganjar meminta seluruh pemangku kepentingan bersinergi dan saling berkoordinasi. Apalagi dari pantauannya, progres Jembatan Juwana saat ini dalam tahap pembesian.

“Biar publik tahu juga, ini sudah nyambung sampai sana. Kami hanya butuh percepatan, untuk pembesian ini kami minta cepat. Hitung-hitungannya tadi masih empat hari, saya minta tiga hari bisa ndak, dua hari bisa ndak. Itu hanya butuh kecepatan orang terampil dan menambah SDM,” kata Ganjar.

Soal penambahan SDM ini sebenarnya sudah disampaikan Ganjar dalam pengecekan sebelumnya. Menurutnya, pekerjaan akan lebih cepat jika SDM lebih banyak, dan kemungkinan Jembatan Juwana bisa selesai lebih awal.

“Kalau itu bisa dilakukan ini bisa optimal dua hari berani selesai, maka hari ketiga sudah dicor, ngecornya sehari, keringnya tiga hari, itu kalau kita bicara cerita sementara, maka pembukaan (bisa) jauh lebih cepat,” ucapnya.

Gubernur berambut putih itu tak menampik bahwa soal kecepatan pengerjaan tidak bisa ditawar. Sebab, hal ini terkait dengan kualitas dari jembatan tersebut.

“Saya bukan insinyur, saya tidak mau memaksakan kecepatan waktu kalau itu mengabaikan teknisnya. Maka kualitasnya kami serahkan, ada BBPJN Jawa Tengah-DIY, dari Bina Marga Provinsi, kabupaten, biar bantu bagaimana kami lakukan percepatan ini,” tutur Ganjar.

Sedangkan terkait kemacetan, Ganjar mengatakan memang tidak bisa dihindari. Akan tetapi bisa diselesaikan dengan mencari pangkal dari macet itu untuk diurai. Gubernur juga telah meminta bantuan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah untuk membantu.

“Untuk menghindari kemacetan sudah dibantu Polda, dan lalin tadi malam sudah dicoba, ditungguin dan sudah jalan. Bisa jalan gitu, biar publik tahu soal ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polresta Pati, Kompol Asfauri menyatakan menyiagakan anggotanya 24 jam penuh di Jembatan Juwana untuk pengaturan lalu lintas. Asfauri menyebut, kendaraan yang melintasi Jembatan Juwana mengantre sekitar enam hingga sepuluh jam.

“Langkah-langkah yang kami lakukan adalah kami mencoba untuk melakukan upaya rekayasa lalu lintas, dengan mengalihkan kendaraan pribadi terutama kendaraan kecil, kami alihkan ke Jembatan Sampang, Jaken-Jakenan, kemudian tembus sampai Rembang,” ujarnya.

Asfauri mengimbau kepada para pengendara, khususnya sopir truk yang hendak melintas Jembatan Juwana, supaya bersabar. “Sampai nanti tanggal 1 April mudah-mudahan sesuai dengan schedule, jembatan ini bisa difungsionalkan. Kami berharap supaya tetap mematuhi peraturan lalu lintas, kemudian mengikuti petunjuk petugas kami di lapangan,” tandasnya.

Untuk diketahui, Jembatan Juwana sisi utara sempat terbakar pada Mei lalu, akibat api menghanguskan bangunan liar di bawah jembatan. Imbasnya, baja jembatan memuai, sehingga konstruksi menjadi melengkung. Melihat kondisi tersebut, jembatan yang berusia 50 tahun lebih itu pun ditutup. Sehingga kendaraan dialihkan ke jembatan sisi selatan.

Pembangunan jembatan sempat akan dilakukan pada Juni 2022 lalu, namun, tertunda karena belum ada jalur alternatif yang siap digunakan. Kemudian, pada Juli 2022 proses pekerjaan bangunan Jembatan Juwana sebelah utara dilakukan. (hms)