Ganjar Percepat Tanganani Jalan Ambles
KOMUNITAS PERISTIWA

Ganjar Percepat Tanganani Jalan Ambles

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun tangan membantu warga Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, yang mengalami musibah tanah longsor dan mengakibatkan akses jalan ambles.

Didampingi Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Hanung Triyanto, Ganjar disambut sorak sorai warga desa yang telah menunggu di sepanjang jalan. Jalan yang ambles berjarak sekitar 50 meter dari pemukiman warga.

Dari penuturan warga dan anggota BPBD Banjarnegara, jalan tersebut ambles sedalam dua meter pada Minggu (07/05), usai hujan deras semalaman. Satu rumah yang berdiri di lahan tersebut pun terdampak. Kini, akses jalan itu terbatas hanya untuk kendaraan roda dua.

“Sudah ditangani sementara oleh pemkab, selebihnya kami akan siapkan desainnya. Sementara ini kami mau ajukan ke BNPB, karena ini sifatnya bencana,” tutur Ganjar, seusai meninjau lokasi, Rabu (24/05) sore.

Peninjauan dilakukan Ganjar dalam upaya percepatan penanganan. Melalui dinas terkait, Ganjar membantu menyurvei kondisi, mendesain, dan pembebasan lahannya.

“Harus mendesain, kalau ini kebetulan sebelah kirinya ada tanah punya Pak Kadus, ini kami negosiasikan. Kalau ini bisa belok ke sana, rasanya lebih gampang (desainnya),” katanya.

Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, dalam proses desain ulang, jalan pengujian tanah harus dilakukan. Sebab, di bawah jalan ambles yang merupakan jalan alternatif Banjarnegara-Kebumen itu, terindikasi ada aliran mata air.

“Soiling test-nya mesti dilakukan, di bawah (tanah/lahan) itu ada indikasi ada airnya. Maka tadi secara keteknisan itu mesti dibuatkan tempat untuk air itu bisa mengalir. Kalau itu bisa dilakukan bagus. Kan area ini area yang luar biasa terjal, dan tadi dari BPBD juga sudah menghitung, ternyata ini area patahan yang di belakang itu juga sudah jurang,” jelasnya.

Ganjar juga mengimbau kepada warga yang masih menggunakan jalan tersebut, agar lebih hati-hati. Apalagi, saat ini penanganan baru sebatas tanggul sementara, dengan penahan dari sak pasir.

“Jadi memang kita konstruksinya mesti hati-hati betul. Nah, saya ingatkan karena tadi ada laporan dari Kades kalau ada mobil ke sana naik nggak kuat, ya bisa dibatasi. Kan ada dua desa di sana yang butuh ada suplai-suplai. Kalau kemudian ada kendaraannya tidak bisa lewat, ya mesti disediakan kendaraan yang mampu lewat. Umpama yang 4 wheel-drive, sehingga kalau bisa naik ke sana Insyaallah aman. Tapi tindakan daruratnya udah bagus,” tandas Ganjar. (hms)