Usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Tengah kini telah naik kelas. Pendampingan dan dukungan pemerintah provinsi Jateng kepada pelaku UMKM mulai menunjukkan hasil. Banyak produk UMKM Jateng yang sukses menembus pasar dunia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pun kembali melepas ekspor produk UMKM Jateng ke berbagai pasar dunia, Jumat (12/05). Sebanyak tujuh kontainer yang memuat beragam produk UMKM senilai Rp7,2 miliar, dilepas Ganjar di depan Hotel Java Heritage Banyumas.
Tujuh kontainer itu berisi minyak atsiri, gula kelapa organik, bunga palm, sapu glagah, mi, soun, emping, dan berbagai produk lainnya. Produk unggulan UMKM di Jateng ini akan diekspor ke Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, China, dan Korea Selatan.
“Ini kabar menggembirakan ya, pendampingan pada UMKM ternyata sudah membuahkan hasil. Banyak aneka olahan produk UMKM kita yang kami dampingi, berkelas dunia. Ini momentum agar UMKM kita naik kelas,” kata Ganjar.
Ditambahkan, pascapandemi, kegiatan perdagangan Jateng, khususnya ekspor, sudah mulai bangkit. Pada triwulan pertama 2023 saja, neraca perdagangan Jateng mengalami surplus 708 juta dolar AS.
“Kalau ekspor ini ditambah, maka akan mengakselerasi kondisinya. Ini berita bagus, semakin banyak ekspor dari Jateng, dan ini berasal dari usaha kecil,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng, Ratna Kawuri mengatakan, mayoritas pelaku UMKM yang sudah ekspor produknya, merupakan dampingan Disperindag Jateng. Mereka tergabung dalam export coaching program.
“Jadi di Dinas Perindag itu mempunyai satu jenis pelayanan atau fasilitas, memberikan coaching program untuk ekspor. Memberikan literasi dan sebagainya kepada calon eksportir, agar mereka paham pernik-pernik ekspor itu seperti apa saja. Dan teman-teman yang hari ini ekspor, adalah mereka yang mengikuti program itu,” jelasnya.
Seorang eksportir, Setya Widiastuti mengaku, sudah sejak 2011 menekuni bisnis gula kelapa kristal organik. Setelah mendapatkan pendampingan dari Pemprov Jateng, kini produknya laku keras di pasar internasional, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa.
“Di tahun 2023 ini saja, saya sudah ekspor 13 kontainer. Rata-rata kalau kondisi normal, per bulan bisa 4-6 kontainer saya ekspor, pernah juga sampai 10 kontainer kapasitas 40 feet,” jelasnya.
Setya menjelaskan, dukungan Pemprov Jateng agar UMKM naik kelas memang luar biasa. Iklim usaha dibuat kondusif, dan pelatihan serta pendampingan terus dilakukan.
Dorongan untuk meningkatkan kualitas produk hingga bisa menembus pasar ekspor, terangnya, juga terus dilakukan. Apapun kesulitan, pemerintah selalu hadir membantu para pelaku UMKM seperti dirinya.
“Jadi saya juga terima kasih, dari mulai pemerintah pusat, Pemprov Jateng sampai pemkab, atas semua dukungannya. Setiap kami ada kesulitan, kami selalu dibantu. Apalagi dengan adanya mal pelayanan publik saat ini, respon setiap persoalan juga cepat sekali,” pungkasnya. (hms)