Tobali Film resmi memulai produksi film terbarunya yang berjudul “Amin Tanpa Iman” (ATI). Film dengan genre drama ini dikemas dengan sentuhan komedi.
Film disutradarai Ismail Basbeth dan mengangkat kisah tentang keluarga serta perjuangan hidup yang dibalut humor ringan. Di dalamnya terselip pesan yang mengajak penonton untuk bercanda tanpa menyakiti.
ATI bercerita tentang kehidupan kakak-adik kembar siam, Amin dan Iman, yang telah hidup menempel selama 30 tahun. Meski sering dihadapkan pada perundungan, celaan, dan kebohongan, keduanya tetap tegar.
Mereka menghadapi kehidupan dengan bantuan kelompok teman-teman kerja mereka yang membawa elemen komedi dalam cerita. Konflik muncul ketika harus memilih menjalani operasi pemisahan berisiko tinggi atau bersama selamanya demi cinta dan ibu mereka.
Film ini dibintangi Rizky Billar dan Adul Gumilang sebagai pemeran kembar siam. Mereka didukung para aktor dan komedian seperti Susan Sameh, Marthino Lio, Lolox, Rahmet Ababil, dan TJ Ruth.
Chika Waode, Ijal Papua, Roy Marten, dan Dewi Irawan juga masuk dalam jajaran pemeran film ini. Kehadiran komedian, khususnya Lolox, Rahmet Ababil, dan Chika Waode, diharapkan mampu menyajikan humor segar yang menjadi penyemarak.
“Kami ingin menyampaikan bahwa nilai-nilai kehidupan di era digital tetap harus memperhatikan tata krama dan perjuangan seseorang untuk menggapai mimpinya tidak bisa dipatahkan hanya karena status sosial dan keterbatasan fisiknya,” ujar Sahli Himawan, produser film sekaligus pemilik Tobali Film.
Teknis pembuatan film ini juga menarik perhatian, terutama dalam tantangan visual yang harus dihadapi. Mereka harus dapat menggambarkan bagaimana bentuk kembar siam antara Rizky Billar dan Adul nanti.
Proses ini membutuhkan kreativitas tinggi dari tim produksi demi menciptakan efek yang meyakinkan. Proses syuting film ATI dimulai 9 Desember 2024 di wilayah Jabodetabek.
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada pertengahan tahun 2025. Tobali Film berharap kisah ini dapat menyentuh hati penonton. Harapannya pesan moral film ini tersampaikan, khususnya dalam hal menghadapi keterbatasan fisik dan sosial dengan optimisme dan ketegaran. (rri)