Festival Rujak Uleg, Momentum Kebangkitan Ekonomi
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Festival Rujak Uleg, Momentum Kebangkitan Ekonomi

Festival Rujak Uleg dibuka langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (22/05) malam.

Warga Surabaya pun sangat menikmati berbagai rangkaian festival dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 729 yang sudah dua tahun vakum itu. Turut hadir Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi, Keta DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan juga Forkopimda Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur karena pada malam Festival Rujak Uleg bisa digelar kembali setelah dua tahun lamanya vakum akibat pandemi. Apalagi, antusiasme warga untuk menyaksikan festival itu sangat luar biasa. Menurutnya, ini menunjukkan kebangkitan Kota Surabaya dan momentum kebangkitan ekonomi Surabaya.

“Ayo kita bareng-bareng seluruh warga Kota Surabaya, tolong jaga kota ini, karena yang bisa menjaga kotanya adalah warganya, yang bisa menggerakkan ekonomi adalah warganya. Jadi, mulai sekarang ayo kita bareng-bareng menjadikan Kota Surabaya yang lebih hebat lagi dan humanis,” tegas Eri.

Selain itu, Festival Rujak Uleg ini juga untuk trigger dalam rangka menghidupkan kembali kawasan Kya-Kya, Jalan Kembang Jepung, Surabaya.

Menurutnya, inilah tempat makannya di Kota Surabaya, sehingga nanti ke depannya dia memastikan akan menghidupkan lagi tempat makan di kawasan Kya-Kya, menghidupkan lagi Kampung Pecinan, dan menghidupkan kembali barongsai di kawasan tersebut.

“Kita punya banyak budaya, kita punya banyak tempat wisata, siapa yang bisa melakukan ini, ya warga Kota Surabaya, kita buktikan malam ini, insyallah dengan kebersamaan pasti bisa. Jadi, ini trigger untuk menghidupkan kawasan ini. Surabaya ini banyak tempat wisata, termasuk wisata kuliner, dan salah satu wisata kuliner itu di Kembang Jepun ini,” kata dia.

Oleh karena itu, ke depannya kawasan itu akan ditata kembali, seperti gedung-gedungnya akan dicat bersama para pengusaha di kawasan tersebut, dan warung-warungnya akan ditata ulang.

Karena di kawasan tersebut terkenal dengan kulinernya, maka nanti akan dikembangkan kulinernya. “Jadi, menikmati kuliner Surabaya nanti bisa di Tunjungan Romansa dan juga bisa di Kya-Kya, nanti juga akan ada barongsainya,” tegasnya.

Menurut Eri, dengan semangat dan kekuatan yang luar biasa dari warga Kota Surabaya, maka dia yakin akan bisa menghidupkan kembali kawasan Kya-Kya itu.

“Kalau nguleg bareng aja kita bisa, maka membangun Surabaya lebih hebat lagi dengan kebersamaan, insyallah kita pasti bisa. Memang kesempurnaan itu hanya milik Gusti Allah, tapi kita harus terus mencoba, karena apapun harus kita lakukan untuk kepentingan umat,” pungkasnya. (ita)