Menurut Negarakretagama yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu Memory Of World yang berasal dari Indonesia, disebutkan bahwa Candi Simping yang terletak di Desa Sumberjati, Kabupaten Blitar merupakan salah satu dari 27 tempat pendharmaan leluhur Majapahit.
Disebutkan pula dalam manuskrip karya Mpu Prapanca tersebut bahwa Randen Wijaya didharmakan di Antahpura dan Candi Simping.
Hal tersebutlah yang menjadikan Blitar hingga kini sering disebut sebagai Bumi Proklamator Nusantara, dimana Proklamator Majapahit Raden Wijaya dan Proklamator Indonesia Bung Karno disemayamkan di tlatah Blitar ini.
Dalam rangka menandai hal tersebut Komunitas Sulud Sukma bersama Karang Taruna Desa Sumberjati dengan didukung Pemkab Blitar, akan menggelar kembali sebuah perhelatan Festival Getih Getah Gula Klapa pada hari Sabtu, 17 November 2018.
Menurut Ketua Panitia Acara Festival Rangga Bisma Aditya, Festival Getih Getah Gula Klapa yang kedua ini diselenggarakan dengan membawa Tema Njenang Abang.
“Makna Njenang Abang sendiri adalah penandaan terhadap sebuah Peristiwa Budaya dalam memperingati hari lahir. Dimana pada November 2018 ini, Kerajaan Majapahit telah menginjak Usia yang 725 tahun,” kata Rangga Bisma Aditya.
Panitia ingin menandai Spirit Kebangkitan Majapahit dalam mempersatukan Nusantara, sehingga dapat diikuti oleh Kebangkitan Indonesia yang akhir-akhir ini sering dirundung kegaduhan.
“Intinya kami berharap dengan Festival ini, bangsa Indonesia tanpa terkecuali tetap akan bersatu meskipun pada 2019 akan menghadapi perhelatan Tahun Politik,” imbuh Rangga yang juga merupakan Direktur PKBM Tunas Pratama Blitar.
Festival Getih Getah Gula Klapa ini akan menghadirkan 33 Seniman yang berasal dari Jogjakarta, Solo, Surabaya, Malang, Ponorogo, Kota Blitar, dan Kabupaten Blitar. Selain itu akan digelar pula Kirab Pataka Majapahit yang menjadi simbol yang mewakili seluruh armada Majapahit.
Dalam acara ini juga akan menghadirkan Prof Dr Djoko Saryono, Guru Besar Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang yang juga merupakan Staff Ahli Kemdikbud bidang Pendidikan. Dalam orasinya, akan menyampaikan sebuah paparan dengan judul Spirit Kebangkitan Majapahit, Spirit Kebangkitan Indonesia.
Koordinator Acara, Andhika Yudha Narotama menjelaskan, Festival Getih Getah Gula Klapa akan menampilkan berbagai latar pertunjukan multikultur.
Seperti Barongsai, Tari Gambyong, Pembacaan Gurit dan Jula-Juli, Parade Pencak Silat, Jaranan Jur, Barong Penyu Serang, Paduan Suara Santa Maria hingga penampilan band dari Dewan Kesenian Kabupaten Blitar, BPK OI Kota Blitar, hingga Gang Boentoe.
Acara yang akan digelar pada 17 November 2018, ini agaknya menjadi salah satu Festival yang cocok dilihat untuk mengisi akhir pekan, sekaligus menjadi agenda wisata ke Blitar yang hingga saat ini telah memiliki 156 Destinasi Wisata. (ist)