Dalam surat pribadi ke pemilih “Surat Sapa Warga”, Eva Sundari berjanji memperjuangkan Kedaulatan Pangan dan Penyelamatan Lingkungan yang memang merupakan program di Nawacita kedua Jokowi-KMA.
Komitmen tersebut bahkan sudah dibuktikannya dengan menyelenggarakan membuat denplot di 5 kecamatan di Kediri (Ngancar, Kandangan, Gurah, Wates, Tarokan) dan Tulungagung (Pakel) berupa Program Kedaulatan Benih Padi Lokal MSP (Mari Sejahterakan Petani)
Bukan saja kedaulatan pangan beras, sejak Juli 2018 Eva Sundari juga melakukan gerakan menanam sayur hidroponik di 10 kelurahan di Dapil Jatim 6.
Di Tulungagung ada 7 kelurahan yaitu Tamanan, Bago, Kepatihan, Botoran, Pucangan, Winong, Banaran, di Kota Kediri di Kel Tosaren sedangkan Kota Blitar di 2 kelurahan yaitu Kepanjen Kidul dan Sukoharjo.
Untuk isu lingkungan, Eva Sundari mengajak para caleg perempuan lokal untuk menyisipkan tema kampanye pro Lingkungan Hidup berupa strategi 4R yaitu: Rethink (memikir ulang), Reduce (pengurangan), Reuse (Pakai Ulang), Recycle (daur ulang).
Selama kampanye pileg, Eva Sundari telah membagikan 2 rb tas belanja pengganti tas plastik kepada para pemilih khususnya para ibu.
Pembagian terakhir dari 165 tas warna merah tersebut dilaksanakan pada Rabu (3/4) yang lalu di Desa Dawuhan Kidul. Tas dibagikan setelah usai senam termasuk Joget Jempol dan Joget 01-03.
“Ibu-ibu, mari kita wariskan bumi dan lautan yang bersih dari sampah plastik kepada anak cucu dan cicit kita. Plastik hanya bisa terurai dalam 400 tahun, apalagi Indonesia penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China,” kata Eva Sundari dari atas panggung senam.
Tas-tas tersebut buatan para eks TKI yang tergabung dalam Pertakina (Perkumpulan TKI Purna) dan dijual sangat murah yaitu Rp 10 ribu per buah dengan kapasitas sebanding dengan 2 tas plastik 5 kg-an. Respon para ibu sering terlihat gembira sekaligus kaget kebingungan dengan souvenir di luar dugaan ini.
Siti Iftitah, caleg PDIP dari Dapil Kediri 1 menggenapi kampanye pro Lingkungan ini dengan membagi jeruk hasil kebun sendiri saat door to door.
“Kampanye bagi jeruk ini cara jitu untuk mendekati para ibu. Jeruk mencairkan suasana sehingga mudah meyakinkan para ibu agar memilih para caleg ibu juga,” kata Iftitah bersemangat.
Menurut Eva Sundari, isu lingkungan perlu mendapat perhatian serius dari banyak pihak karena masih terespon rendah di kalangan pemilih.
“Perlu banyak champion dan pelembagaan yang radikal. Ini isu penting tetapi kita terlambat meresponnya walau pemerintah mengintegrasikan SDGs tapi pemahaman awam masih lemah,” kata Eva Sundari dengan gundah. (sak)