Ekspor Madu Hutan Jambi ke Singapura
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Ekspor Madu Hutan Jambi ke Singapura

Rumah Madu Hutan Jambi, salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mitra binaan PLN yang berada di Kota Jambi terus berkembang. Produk madunya kini tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri, namun juga diekspor ke negara tetangga, yaitu Singapura.

Ekspor madu sekitar 60 ton per tahun atau 5 ton setiap bulan akan dikirimkan dari Jambi ke Singapura melalui pengiriman via Batam.

Rumah Madu Hutan Jambi bergabung menjadi mitra binaan PLN sejak tahun 2019. Usaha yang dirintis oleh seorang pengusaha lokal bernama Candralela sejak 2008 ini sempat mengalami pasang surut.

Pada awalnya, jumlah pegawai Rumah Madu Hutan Jambi hanya sebanyak 3 orang dengan kapasitas produksi sebesar 900 kilogram per bulan, dengan omzet saat itu sebesar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan.

Pada medio 2019, PLN bersama Rumah BUMN Jambi memulai program pembinaan dan pengembangan Rumah Madu Hutan Jambi. Pengembangan dilakukan melalui penyediaan alat untuk kapasitas produksi, pemberian pelatihan dan pendampingan serta memperluas jangkauan komunitas petani lebah.

Adanya dukungan dari PLN membuat Rumah Madu Hutan Jambi terus berkembang. Kesempatan ekspor yang didapat, tidak lepas dari langkah Candralela yang didukung PLN untuk menggiatkan pemasaran melalui media online. Hal itu dilakukan setelah dirinya melihat pemasaran secara langsung melalui toko-toko mengalami penurunan, dan adanya peluang di media online.

“Intinya kami branding produk kami dengan baik. Dengan dukungan dari Rumah BUMN dan PLN, kami memasarkan melalui website, facebook, dan instagram. Dari sanalah madu kami mulai dikenal oleh negara tetangga,” terang Candralela.

Saat ini Rumah Madu Hutan Jambi terus berkembang dan sudah memiliki 20 orang pegawai serta menggandeng lebih dari dari 15 petani madu. Selain itu, Rumah Madu Hutan Jambi juga bekerja sama dengan 37 mitra usaha lainnya.

Hasilnya saat ini Rumah Madu Hutan Jambi telah berhasil membukukan omzet hingga Rp 167 Juta Rupiah per bulan dengan kapasitas produksi sekitar 8 ton per bulan.

“Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi kami, dan juga mengembangkan produk turunan dari madu seperti Lemon Madu ini agar usaha kami semakin berkembang, Kami masih eksperimen terus,” tambah Candralela.

Tidak hanya menjual produk madu, Rumah Madu Hutan Jambi juga telah memiliki wisata edukasi terkait madu yang menerima kunjungan dari berbagai kalangan, khususnya siswa-siswi dunia pendidikan.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi bersyukur PLN Peduli telah memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Rumah Madu Hutan Jambi.

“Tentu ini adalah kemajuan yang sangat baik, di tengah pandemi Covid-19, di mana banyak sektor usaha menurun, Rumah Madu Hutan Jambi justru mulai mengepakan sayap dengan merambah pasar ekspor. Kolaborasi yang baik antara PLN dan Rumah Madu Hutan Jambi mulai menampakan hasil,” ucap Agung.

Dirinya pun menjelaskan bahwa PLN melalui Program PLN Peduli terus berupaya mendorong UMKM untuk semakin berkembang dan mandiri.

“Program PLN Peduli kami dorong agar memiliki dampak yang berkelanjutan. Sehingga diharapkan dapat membentuk atau menciptakan UMKM atau kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Rumah Madu Hutan Jambi ini merupakan salah satu contohnya,” tutur Agung.

Walikota Jambi diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Jambi, H. R. Erwansyah, menyampaikan dukungan PLN kepada Rumah Madu Hutan Jambi merupakan bentuk kolaborasi apik badan usaha dengan UMKM.

“Mewakili Pemerintah Kota Jambi saya menyampaikan terima kasih atas sumbangsih dan peranan yang telah diberikan PLN kepada UMKM lokal. Saya berharap ini dapat menjadi contoh bagi badan usaha lain dalam mendukung UMKM. Dan hal seperti ini harus ditingkatkan dari waktu ke waktu,” ucap Erwansyah.

Dirinya juga menambahkan agar semua pihak dapat mengoptimalkan peluang usaha melalui media sosial dan media online guna terus meningkatkan usaha dan ekonomi masyarakat dan daerah.

“Kota Jambi sebagai Smart City telah memiliki berbagai akses berbasis teknologi yang mencakup sendi-sendi pelayanan kepada masyarakat. Penggunaan teknologi kita gunakan sebagai komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam mengikuti perkembangan jaman. Untuk itu, marilah kita optimalkan bersama-sama,” ungkapnya.

PLN menyadari UMKM merupakan salah satu tulang punggung ekonomi bangsa Indonesia, khususnya di tengah pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, melalui program PLN Peduli, PLN terus berupaya mendorong pengembangan UMKM di Indonesia. (sak)