Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kinerja ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Sebaliknya, produk furnitur Indonesia ke AS justru melonjak signifikan.
Berdasarkan data Glocal Trade Atlas (2020), tercatat ekspor furniture dari Indonesia ke AS periode Januari – Mei 2020 sebesar 582,11 juta dollar AS.
Jumlah ini meningkat 51,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 384,82 juta dollar AS.
“Di tengah pandemi Covid-19, ekspor produk furnitur periode Januari – Mei 2020 justru meningkat secara signifikan sebesar 51,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini tentunya memberikan angin segar terhadap kinerja ekspor nasional,” jelas Kepala Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) Bayu Nugroho melalui keterangan tertulis, Senin (20/07).
Bayu juga menyampaikan, wilayah Pantai Barat AS merupakan kontributor terbesar yang mencapai 62,9 persen dalam peningkatan ekspor furnitur ini. Wilayah pantai barat AS menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan permintaan produk furnitur.
Pantai Barat AS merupakan wilayah kerja ITPC Los Angeles terdiri dari 21 negara bagian yang mencakup wilayah kerja dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, KJRI San Francisco dan KJRI Houston.
“Peningkatan nilai ekspor furnitur dari Indonesia khusus untuk daerah Pantai Barat AS periode Januari – Mei 2020 berhasil mencapai 366,21 juta dollar AS. Nilai ini melonjak sebesar 72,15%, dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar 212,72 juta dollar AS,” jelas Bayu.
Negara bagian di AS yang mencatatkan lonjakan terbesar adalah Arkansas (456 persen), Montana (216 persen), dan New Mexico (213 persen). Saat ini konsentrasi ekspor furnitur dari Indonesia ke wilayah Pantai Barat AS adalah ke California sebesar USD 212,97 juta, Georgia sebesar 38,07 juta dollar AS, dan Texas sebesar 37,04 juta dollar AS.
Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-8 negara pengekspor furnitur terbesar ke AS. Total ekspor furnitur Indonesia ke AS pada 2019 tercatat sebesar 1,04 miliar dollar AS, meningkat 29,16% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 808,77 juta dollar AS.
Berdasarkan data BPS yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-AS periode Januari–Mei 2020 tercatat sebesar 10,75 miliar dollar AS, dengan surplus bagi Indonesia sebesar 3,70 miliar dollar AS. Sedangkan pada 2019, total perdagangan kedua negara mencapai 27,11 miliar dollar AS dengan surplus bagi Indonesia sebesar 8,58 miliar dollar AS.(jnr)