Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa optimistis East Java Super Corridor (EJSC) akan menjadi pusat kreativitas kaum millenial.
“Jangan salah, anak-anak didaerah juga memiliki kreativitas yang tinggi dan sangat potensial. Hanya saja wadah untuk mengembangkan kreativitas itu masih terbatas. Inilah yang coba dibangun Pemprov Jatim, menyediakan wadahnya,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (13/3).
Khofifah mengatakan, EJSC ini menjadi semacam tempat bertemunya ide dan gagasan anak-anak muda. Ia ingin, lewat EJSC penerapan ekonomi kreatif di Jawa Timur dapat berkembang pesat.
Karenanya, di EJSC terdapat banyak fitur ruang kreatif yang didesain unik dan kekinian untuk memancing kreativitas. Gedung EJSC, terang Khofifah, memiliki ruang rapat, ruang sekretariat, co working space, science technopark, command center dan cafe.
EJSC, lanjut dia, saat ini dibangun di lima Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil). Yakni, Jember, Pamekasan, Bojonegoro, Malang dan Madiun. Untuk merealisasikan seluruh EJSC tersebut, Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran senilai Rp3,5 Miliar.
“Saat ini baru Malang yang selesai. Tapi, Insya Allah akhir tahun 2020 ini, EJSC di seluruh Bakorwil selesai,” tuturnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, Ia berharap EJSC bisa menjadi salah satu spot favorit anak muda Jawa Timur untuk kongkow, berdiskusi, serta bertukar ide dan gagasan untuk menciptakan karya kreatif dan inovatif.
“Jadi yang selama ini hanya rebahan di rumah, monggo maksimalkan keberadaan EJSC untuk mencari ide-ide segar dan kreatif agak bisa lebih berkembang. Disini juga ada Millenial Job Centre,” imbuhnya.
Khofifah menambahkan, Ia dan Emil Dardak terus berupaya mendorong industri kreatif Jatim yang digerakkan anak-anak muda. Penting, mengingat industri kreatif diprediksi akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa mendatang karena terbatasnya sumber daya alam.
“Saya ingin, anak-anak muda Jatim menjadi leadernya. Dan EJSC inilah yang menjadi pendorong anak muda terjun menekuni bidang usaha industri kreatif,” pungkasnya. (ita)