E-Sport menjadi olahraga masa depan yang digandrungi generasi melenial dan telah menjadi cabor resmi dalam kejuaraan seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) hingga level di atasnya.
Baru–baru ini Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pasuruan telah menggelar turnamen e-sport di 4 wilayah sekaligus, yakni Kecamatan Kraton, Rembang, Wonorejo dan Pohjentrek yang diikuti oleh ratusan gamers berstatus pelajar setingkat SMA, dan beberapa peserta merupakan mahasiswa.
Meski olahraga berbasis teknologi digital di Kabupaten Pasuruan ini masih baru seumur jagung namun terus digaungkan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Pasuruan Taufiqul Ghoni mengatakan, e-sport sangat digandrungi oleh generasi melenial, sehingga ketika turnamen dibuka, antusiasme pesertanya selalu tinggi.
“Di zaman seperti sekarang, hampir semua anak muda atau remaja yang bawa handphone suka dengan games yang bisa dilakukan selama berjam-jam karena kadung suka. Makanya begitu pendaftaran dibuka, yang masuk bisa ratusan anak,” kata Ghoni, Rabu (18/10).
Di setiap turnamen yang sudah digelar, ada 4 jenis e-sport yang dilombakan. Yakni mobile legend, PUBG, Free Fire dan Pro Evolution Soccer alias PES.
Kata Ghoni, dengan digelarnya turnamen tersebut, pihaknya akan mencari bibit-bibit atlet yang punya kemampuan di atas rata-rata. Apabila sudah ditemukan, maka tinggal pemantaban skill melalui pelatihan dan seringnya diikutkan turnamen. Pasti akan ada juaranya. Maka dari itu, lewat berbagai turnamen, pihaknya bisa mencari bibit-bibit gamers yang punya kemampuan e-sport di atas rata-rata.
Sementara itu, Shobih Asrori selaku Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan berpendapat bahwa e-sport merupakan olahraga ketangkasan yang sangat menguras otak. Maka dari itu, pemain harus berfikir dan membuat keputusan yang cepat untuk mematahkan pertahanan lawan. (ist)