Bupati Kediri mengeluhkan adanya perbedaan laporan kinerja Kab Kediri terkait produksi beras. Menurut BPS, Kab Kediri mengalami defisit hasil pertanian sementara Kementan menyatakan sebaliknya, surplus.
“Kami memberikan laporan bulanan kepada Kementan, jadi data Kementan lebih akurat karena berdasar populasi bukan sample seperti BPS,” ungkap Bupati Kediri Dr Harjati sambil membacakan perbandingan angka-angka.
Pernyataan Bupati Kediri disampaikan saat menghadiri acara penyerahan alat-alat pertanian (alsintan) dari Kementrian Pertanian kepada beberapa poktan dan gapoktan, Kamis (21/2).
Acara yang diadakan di Desa Ngampel, Kec Papar Kab Kediri dihadiri Eva Kusuma Sunadri, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Auditor BPK Prof Rizal Ramli, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Dr Ir Gatot Irianto MS serta Kepala Dinas Pertanian Kediri Widodo Imam Santosa dan Camat Papar Gembong Prayitno.
Selain itu, Bupati juga mengeluhkan keterpaksaan para petani Kediri untuk membeli pupuk organik pabrikan sebagai syarat pembelian pupuk bersubsidi, sementara petani Kediri sudah mampu menproduksinya secara mandiri.
“Kita catat, dan saya harap Bu Eva Sundari bisa menulis rekomendasi ke Kementan untuk dasar kami mengambil revisi kebijakan di Kementerian,” kata Dirjen Gatot Irianto dalam pidato sambutannya.
Eva Sundari mengapresiasi kinerja Pemerintah dan Bupati Kediri yang mempunyai komitmen politik kuat terhadap kesejahteraan petani dan kemajuan pertanian.
“Saya mendukung Bupati Kediri yang serius mengembangkan pertanian organik sehingga menginspirasi saya untuk membuat denplot padi MSP di Ngancar, Kandangan, Wates serta padi PIM yang ada di Plemahan. Saya ingin bersama para petani mewujudkan ketahanan benih lokal untuk mendukung kedaulatan pangan di Kediri,” kata Eva Sundari.
Di saat yang sama, Auditor BPK Prof Rizal Jamil mengingatkan pentingnya komunikasi langsung dan intensif antara DPR dan petani agar pelayanan Kementan dan sebaliknya support petani ke Pemerintah dapat dijaga secara konstan.
“Anggota DPR itu penyambung lidah rakyat, termasuk petani. Hari ini kita mendapat banyak isu strategis untuk kita tindaklanjuti ke Jakarta demi menciptakan kemajuan demi kemajuan,” nasehat Prof Rizal di penghujung acara. (sak)