Dokter Gamal Pukau Calon Dokter Gigi
PROFIL

Dokter Gamal Pukau Calon Dokter Gigi

Dunia medik sudah selayaknya bangga pada salah satu dokter mudanya. Ia mampu mengukir prestasi global dan diundang ke Istana Buckingham, Inggris, atas usahanya yang menginspirasi anak muda Indonesia.

Adalah dr Gamal Albinsaid MBiomed, dokter lulusan Universitas Brawijaya, Malang, yang didapuk sebagai pemuda inspiratif internasional. Selain itu, dr Gamal mendapatkan penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014, Januari 2014 silam.

Karya berupa klinik asuransi premi sampah membawa Gamal sampai ke Inggris. Program yang dijalankan merupakan salah satu program milik Indonesia Medika. Anak dari pasangan Eliza Abdat dan Saleh Arofan Albinsaid ini menjabat sebagai CEO dan pendiri Indonesia Medika.

Kepedulian Gamal terhadap masalah sosial-kesehatan membuahkan beberapa buku dan karya start­-up visioner, seperti Indonesia Medika, Siapa Peduli, Homedika, dan banyak lagi.

Kepiawaian Gamal ini lantas membawanya turut hadir dalam acara yang bertajuk Latihan Kepemimpinan dan Manajerial Mahasiswa – Nasional (LKMM-Nas) di Hotel Sahid Surabaya, yang digagas oleh PSMKGI (Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia). Kali ini, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga menjadi penyelenggara acara yang telah menjadi agenda tahunan organisasi ini.

“Para narasumber yang kami hadirkan pada kesempatan kali ini merupakan hasil kajian pada saat Munas PSMKGI sebelumnya. dr Gamal penting bagi kami untuk dihadirkan, agar dapat merangsang jiwa inovatif para mahasiswa kedokteran gigi,” ungkap Aulia sebagai sie acara, pekan lalu.

Membawakan presentasi dengan tema “Pentingnya Inovasi sebagai Upaya untuk Memajukan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial”, dr Gamal menceritakan awal mula ide yang terlontar kala ia sedang dalam stase dokter muda.

“Dulu, ide awal saya keluar karena dorongan empati yang begitu kuat pada pasien atau masyarakat yang memang secara finansial tidak mampu, namun pada saat yang sama ternyata sangat membutuhkan penanganan kesehatan secara medik,” ungkapnya sembari mempertontonkan video ilustrasi latar belakang gerakan yang ia bangun.

“Inovasi social-engineering akan muncul dan berkelanjutan apabila di-nyawa-i dengan empati, rela berkorban, dan bangun teamwork yang solid. Dengan begitu, anda dan sekeliling anda akan terus tumbuh lebih baik dengan sendirinya,” ungkap Gamal sembari menutup sesi tanya-jawab. (ita)