Doa dan Sholawat untuk Palestina
KOMUNITAS PERISTIWA

Doa dan Sholawat untuk Palestina

emerintah Provinsi Jatim menggelar doa dan shalawat secara virtual dari Indonesia untuk Palestina yang langsung dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaff, dan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, pekan lalu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk memanjatkan doa, berharap syafaat Nabi Muhammad dan mendoakan perdamaian khususnya di jalur Gaza Palestina.

“Kita sholawatan untuk Nabi Besar Muhammad SAW yang semasa hidupnya tak pernah lelah untuk menyemai damai. Maka kita doakan pula perdamaian bagi saudara saudara kita yang ada di Palestina, khususnya yang ada di jalur Gaza,” tegas Khofifah.

Selain berpusat di Kota Pasuruan, Solo Jawa Tengah, kegiatan ini juga diikuti secara virtual dari Pesantren Lirboyo dan juga dari Mesir. Pasalnya para mahasiswa asal Jawa Timur yang ada di Mesir juga turut berpartisipasi dalam kegiatan doa dan shalawat bersama kali ini.

Masih dalam bulan Syawal, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga mohon maaf lahir dan batin. Khusus menyangkut keberadaan KH Fahrurrozi, Prof Salim dan KH Abdul Hamid di Mesir, kata Khofifah mereka sedang ditugasi untuk menyiapkan pemondokan untuk 30 calon mahasiswa yang dapat beasiswa dari Pemprov Jatim untuk melanjutkan pendidikan ke Al Azhar Cairo Mesir.

“Ini menjadi bagian dari kelanjutan kehadiran Grand Syeikh Universitas Al Azhar yang beberapa waktu lalu ke Indonesia dan kami minta kuota meskipun sudah ada kuota dari beberapa pesantren agar kuota dari Kementerian Agama, kita minta kuota atas nama Pemprov Jatim supaya ulama-ulama muda yang sekarang sedang menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo kembali ke negeri ini akan menyemai ilmu yang akan memberikan pemikiran, pemahaman dan gerakan untuk menumbuhkan Islam rahmatan, lil alamin,” ungkapnya.

Gubernur Jatim juga berharap bisa melakukan format format tawassul seperti ini dan mudah-mudahan juga pada saat-saat yang akan datang tetap bisa dirawuhi (hadiri) oleh para masyayikh, dengan tetap menjaga protokol kesehatan dengan format yang kata orang, ini adalah bagian dari adaptasi baru ketika pandemi Covid-19 masih belum selesai penyebarannya.

“Mudah-mudahan Allah segera mengangkat Covid-19 dari bumi Indonesia dan senantiasa memberikan kepada kita kesehatan, panjang umur dan penuh barokah, Amin,” imbuh Khofifah Indar Parawansa Gubernur perempuan pertama di Jatim.

Meski dilangsungkan secara virtual, kegiatan doa dan shalawat bersama ini berlangsung khidmad. Secara bergantian, doa dipanjatkan oleh sejumlah kiai. Tak hanya doa untuk Palestina, doa juga dipanjatkan untuk keberkahan bagi Indonesia serta Jawa Timur.

Sementara itu, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf menyampaikan kegembiaraannya bahwa kegiatan doa dan shalawat bersama ini digelar di Kota Pasuruan. Secara khusus ia mengapresiasi Gubernur yang menginisiasi kegiatan doa dan shalawat ini.

“Kegiatan ini tujuannya juga membangun rasa kepedulian, untuk ikut membangun persamaian dunia. Kita doakan semua saudara kita yang kesusahan mendapatkan kemudahan dari Allah,” tegasnya.

Doa dan shalawat ini diikuti ribuan syekhermania, yang merupakan pengikut jamaah shalawat dari Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Kegiatan ini juga direlay melalui banyak channel youtube.

Puncak acara adalah lantunan sholawat dipimpin langsung Habib Syech Bin Abdul Qodir yang dipusatkan di Kota Solo. Selanjutnya sebagai penutup ceramah agama disampaikan KH Anwar Iskandar dari Kota Pasuruan.

“Kepedulian terhadap sesama umat muslim ini merupakan ajaran Nabi Muhammad bahwa orang yang tidak punya peduli kepada sesama itu bukanlah orang yang pantas sebagai umat Nabi Muhammad,” jelas pengasuh Ponpes Al Amin Kediri.

Bahkan Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari juga telah memberikan doa qunut nazilah yang diamal setiap sholat shubuh untuk kepedulian kepada umat muslim di Palestina. “Dalam pembukaan UUD 1945 juga sudah diamanatkan bahwa salah satu tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah untuk menciptakan perdamaian abadi,” tegas Kiai Anwar.

“Walaupun bentuk kepedulian kita hanya berupa doa, namun doa itu kata Rasulullah, doa adalah senjata pamungkas dari orang Islam. Bentuk kepedulian yang lain juga bisa dengan menyumbang materi atau lainnya. Ini merupakan bagian dari ajaran agama kita, mudah-mudahan Allah memberikan pahala yang besar kepada kita sekalian, dan doa-doa kita akan diijabahi Allah SWT, ” harapnya.

Makna dan hikmah penting dari kegiatan ini adalah mengetahui bahwa persatuan dan kesatuan bangsa khususnya umat Islam itu sangat penting dalam menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa maupun dunia.

“Yakinlah bahwa pertolongan Allah itu akan datang kalau kita mau bersatu. Marilah kita ciptakan ketenangan, ketentraman dan stabilitas di Pasuruan, di Jawa Timur dan di Indonesia ini. Kita hindari kegaduhan, pertentangan, fitnah dan lain sebagainya karena itu akan mendatangkan musibah yang tidak baik,” pungkas Kiai Anwar Iskandar (jnr)