Produk probiotik yang lagi naik daun, PRO EM-1, mampu memitigasi efek buruk Covid-19. Hal itu terungkap dalam Webinar ‘Workshop on Advance Molecular Biology & Biofarmatic’ di Universitas Surabaya (Ubaya), Rabu (21/07).
Hadir dalam workshop berskala internasional itu sejumlah pakar molecular biology dan biofarmatic. Salah satunya praktisi probiotik Indonesia Ge Recta Geson Apt MSi, yang memaparkan hasil webinar tersebut kepada media di Surabaya, Jumat (23/07).
Dikatakan, webinar membahas banyak hal tentang peranan probiotik untuk penanganan dan pencegahan pasien Covid-19. Termasuk cara kerja PRO EM-1 dalam memitigasi (mengurangi dampak/risiko) efek buruk Covid-19.
Bagaimana kerja PRO EM-1 sehingga bisa memitigasi efek buruk Covid-19? Recta menjelaskan, ada empat hal yang membuat PRO EM-1 mampu bekerja menyembuhkan Covid-19.
Pertama, saturasi oksigen drop karena terjadi pneumonia, radang pada paru-paru. Radang pada paru mengibatkan terjadi edema sehingga pertukaran gas dalam gelembung paru / alveolus terganggu. Oksigen dari udara sekitar atau bahkan pada pneumonia berat dipompa dari ventilator pun tidak dapat diserap.
“Dalam kondisi ini usus menggantikan paru. Oksigen diproduksi dan diserap oleh usus. Phototrophic Bacteria yang merupakan salah satu konten multistrain probiotik dlm PRO EM-1 bisa memproduksi oksigen selama 24 jam dan membersihkan gas dan zat beracun dalam usus,” jelas Recta yang juga Direktur Utama PT Agro Mitra Alimentare (AMA) produsen PRO EM-1.
Kedua, sambung dia, Biosurfactant (semacam sabun) yang terkandung di dalamnya akan merusak dinding dan spike protein/duri coronavirus ketika terjadi kontak dengan PRO EM-1. “Dinding dan duri coronavirus varian apapun selalu terdiri dari lemak dan protein,” katanya.
Lemak akan larut apabila terjadi penyabunan oleh biosurfaktan sehingga dinding virus menjadi bocor dan duri virus mrotol. Jadi biosurfaktan mampu menginaktivasi semua varian coronavirus.
Oleh karena itu dengan memyemprot PRO EM-1 memakai Nano Spray akan terjadi inaktivasi coronavirus yang berada dalam saluran pernafasan sampai paru. “Dengan minum PRO EM-1 akan menginaktivasi coronavirus dalam darah sampai organ,” imbuhnya.
Ketiga, PRO EM-1 mengandung Antiinflamasi yang kuat seperti gingerin, embelin, 16 alpha-dehydroxysterone, diallyl sulfide yang mampu mencegah terjadi badai sitokin penyebab peradangan hebat. “Badai sitokin pada paru mengakibatkan terjadinya ARDS atau gagal nafas,” ungkapnya.
Keempat, dalam uji klinik yang dilakukan di RSUD Dr Soetomo terbukti PRO EM-1 memodulasi respon imun/sitokin menjadi seimbang. Yakni antara sitokin proinflamasi dengan sitokin antiinflamasi.
Seperti kita ketahui, kata Recta, infeksi Covid-19 memakan korban pada orang yang memiliki masalah respon imun. Siapa?
“Yaitu orang dengan masalah respon imun rendah (sitokin antiinflamasi dominan), maka coronavirus berbiak menjadi banyak tidak terkendali sehingga mengakibatkan infeksi hebat penyebab kerusakan paru-paru dan organ lain,” katanya.
Demikian pula pada orang dengan respon imun berlebihan (dominasi sitokin proinflamasi) akan terjadi badai sitokin setelah terpapar coronavirus. Keradangan yang hebat akan merusak paru-paru dan organ lain.
“Orang yang memiliki respon imun seimbang akan bisa hidup damai berdampingan dengan Covid-19. Apabila terpapar coronavirus tidak terjadi keradangan hebat akibat badai sitokin dan tidak terjadi infeksi hebat. Sitokin proinflamasi yang dimodulasi PRO EM1 akan mengaktivasi NKCell untuk mencari dan memfagositosis coronavirus,” pungkasnya.
Kapan waktu yang dibutuhkan PRO EM-1 bekerja efektif? PRO EM-1 akan bekerja cepat untuk tiga fungsi pertama (poin 1-3). Sedang untuk fungsi Immunomodulator bekerja dalam 7-10 hari. “Dengan cara kerja yang cepat itu PRO EM-1 akan sangat mampu memitigasi efek buruk Covid dengan baik,” tandasnya. (ita)